top of page

SERIAL BIRRUL WALIDAYN ( SERIAL 4 )


Terjemah dari :

Kitab Ma’aalim fii Birril Walidayn

Karya Syaikh Abdul Aziz bin Muhammad As-Sadhan Hafizhahullahu

Dipublish: Moeslim Book Central


SERIAL 4

Kisah Berbakti Para Ulama


Wahai sekalian anak...

Karena berbakti kepada orangtua adalah amal yang mendekatkan diri kepada Allah, dan amal yang agung maka berlomba-lombalah orangorang yang bertakwa diantara para hamba, semisal Nabi dan Rasul sebagaimana yang telah dibahas pada lembar-lembar sebelumnya. Menimbang hal tersebut penting bagi kita untuk menyebutkan sedikit tentang bakti para ulama yang kokoh ilmunya kepada orangtuanya. Mudah-mudahan kisah para ulama ini jadi sebab untuk meningkatkan semangat dan melipatgandakan semangat anak-anak yang sholih dan umumnya orang untuk lebih berbakti.


Kisah Imam Abu Hanifah

Ibu beliau memerintahkan untuk membawanya ke halaqoh Umar bin Dzar karena ingin tanya 1 hal yang membingungkan si ibu, padahal anaknya adalah imam di zamannya.56


*Anaknya lebih tahu jawaban pertanyaan tersebut dibandingkan orang yang dituju, namun si anak yang berbakti tidak mengatakan “tanya saja kepada saya Bu.”. Padahal Abu Hanifah lebih berilmu.*


Meski demikian, murid Abu Hanifah yaitu Abu Yusuf bercerita “Aku melihat Abu Hanifah menaikan ibunya ke atas keledai menuju majelis Umar bin Dzar, karena Imam Abu Hanifah tidak mau menolak permintaan ibunya.”


*Faidah tambahan : meskipun dia lebih tau jawabanya, tapi beliau tidak mau menolak peemintaan , begitu minta langsung diiyakan.*


Kisah yang semisal dengan hal tersebut, terjadi pada Muhammad ibn Bishral-Aslami, ia berkata, “Tidak ada di kota Kuffah yang lebih berbakti kepada orangtuanya kecuali Mansur al Muktamir dan Abu Hanifah. Bentuk bakti Mansur bin Muktamir yaitu, dialah yang membersihkan kutu di rambut ibunya.”


*Hal itu satu pekerjaan yang berat bagi laki-laki, cari benda kecil, diambil dibunuh, ambil lagi dibunuh. Itu membosankan.*


Adapun Haiwah ibn Suraih, beliau duduk di majelis untuk mengajar. Kemudian ibunya berteriak dari rumah, “Hai Haiwah, berdirilah, kasih makan ayam-ayam dengan gandum!” Maka beliau berdiri dan meninggalkan pengajian beliau sebentar, untuk memberi makan ayam.


*Pengajian break sebenar karena pengisinya mau memberi makan ayam atas perintah ibunya.*


Kisah Muhammad bin Munkadir mengatakan, saudaraku, Umar bin Munkadir semalaman sholat malam, sedangkan aku semalaman memijit kaki ibuku.


*Bayangkan, baktinya orang sholih, semalaman mijit kaki ibunya, dari bada isya hingga subuh. Anak sekarang atau bahkan kita termasuk, paling baru 5 menit, 10 menit, bilang “Sudah ya buk ya”, ini Muahammad bin Munkadir semalaman mijit ibunya. seperti ini orang sholih beneran. Kalu cuma 5 menit mijit dan bolak balik tanya kapan selesainya ini orang sholeh imitasi. Semalaman berapa jam itu? itu mengalahkan tukang pijat profesional.*


Setelah itu dia mengatakan “Aku tidak ingin malamku ditukar dengan dengan malam adikku” Beliau berpikiran bahwa hal itu setara atau bahkan lebih baik. Adalah Hajar ibnu Azdbar, dia mengusap-usap tempat tidur ibunya dengan tangannya, dan mengguling-gulingkan dengan punggungnya untuk memastikan tempat tidur tersebut empuk dan nyaman, baru kemudian dia baringkan ibunya disitu.


*Dia cek dulu, tidak ada hewan dll, ditiduri sudah enak apa belum, dipastikan dahulu, baru ibunya dipersilahkan tidur.*


Imam Ibnu Asakir, ahli hadits negri Syam, ditanya kenapa telat datang ke negeri Ashbahaan? “Ibuku tidak mengizinkanku berangkat ke Ashbahaan” jadi beliau tunggu sampai ibunya ridho.


Ahli sejarah islam, Imam Adz-Dzahabi, beliau mengatakan ketika menyampaikan salah satu biografi ulama dari Iskandaria : “Aku bertambah sedih karena sebenarnya ada keinginan untuk berjumpa dengan beliau, namun ayahku tidak mengizinkanku untuk safar.”


*Itu yang menyebabkan beliau tidak berjumpa dengan ulama tersebut.*


“Aku sedih tidak bisa mengadakan perjalanan berjumpa beliau, namun aku tidak berani melakukannya karena takut kepada ayahku. Beliau melarangku.”

“Aku telah berjanji kepada ayahku bahkan berjanji dihadapannya, bahwa tidak akan safar meninggalkan beliau lebih dari 4 bulan. Aku takut durhaka, sehingga sebelum 4 bulan aku pamit pulang.”


Wahai orang yang berbakti kepada orangtua, menyayangi orangtua, semoga Allah menambah semangatmu, kembalilah lakukan hal tersebut, niscaya engkau akan melihat ridho dari Rabbmu, Wahai anak yang durhaka pada orangtua, takutlah kepada Allah, durhaka kepada orangtua dalah hutang yang harus dilunasi. Hati apakah yang ada dalam dadamu engkau tinggalkan kedua orangtuamu. Belinangnan air mata karena sedih dan tersiksa, apakah kau tidak sadar karena hal itu kau membua murka Allah dan membuat kejahatan kepada dirimu sendiri? takutlah pada Allah, mintalah ampuan atas dosa-dosamu,

hapuslah kesalahanmu dengan meminta maaf dan berbakti kepada mereka.


Sebelum aku tutup risalah ini aku ingin sampaikan 2 kisah tentang balasan Allah kepada orang yang berbuat baik dan bebuat buruk.


Balasan Allah kepada Anak yang Berbakti

1. Aku mendengar dari seorang ahli nasab, namun di akhir hidup dia terkena penyakit, dan anak-anaknya pun berbakti kepadanya selama hidupnya. Salah satu dari mereka baktinya luar biasa, bahkan dia yang membersihkan telapak kaki ayahnya saat ayahnya tergeletak di tempat tidur di rumah sakit hingga wafatnya. Aku melihat anak-anak dari anak yang berbakti ini yang membersihkan telapak kaki ayahnya, mereka berlomba berbakti padahal ayahnya punya banyak pelayan dan pembantu. Tapi anaknya berlomba berbakti kepada ayahnya.

Aku lihat salah satu anaknya memakaikan sandalnya, dan membantu memakaikan gutroh (kain yg digunakan untuk menutupi kepala laki-laki orang Saudi) dan „iqol (talinya). Semua itu dilakukan anak dalam keadaan bahaga. Aku katakan kepada beliau : “Bergembiralah wahai fulan, ini adalah buah dari kebaikanmu kepada ayahmu. Aku mendengar baktimu kepada ayahmu dengan telingaku, dan aku melihat bakti anakmu dengan mataku.”


Balasan Allah kepada Anak yang Durhaka

2. Disatu malam, saya berada di kantor Haiah Amal Maruf Nahi Munkar (Polisi syariah di Arab Saudi). Ketika itu, datanglah salah seorang anak muda daerah tersebut melapor kepada kepala kantor. Ada perempuan di pinggir jalan dan ada orang-orang disekelilingnya. Kemudian rombongan berangkat ke tempat kejadian, ternyata banyak orang berkumpul mengerubungi perempuan tersebut. Ternyata perempuan membwa bayi di gendongannya. Akupun menanyai, dia menunjuk satu rumah di depan posisinya dan di rumah tersebut ada anak berusia 15 tahun. Dia katakan,“Itu adalah rumahku. Anakku telah mengususirku dengan mengacungkan pisau kepadaku.”

Hal yang menjadi hikmah dari kisah ini adalah, ada seorang polisi yang bercerita kepadaku, bahwa dia mengetahui ibu dari perempuan ini dulu mengadu kepada mereka di kantor polisi. Bahwa perempuan ini telah mengusir ibunya dari rumah. Sekarang perempuan ini diusir anaknya. Sebagaimana engkau berbuat, seperti itu pula engkau akan dibalas.


Hilangnya Hak Bakti Anak Kepada Orangtua

Wahai sekalian ibu dan bapak...

Bakti kalian kepada orangtua adalah hak, kedudukan kalian tinggi dan mulia, disebutkan dalam banyak ayat dan hadits akan tetapi sebagian ibu dan ayah menjadi sebab hilangnya sebagian hak tersebut. Bahkan keduanya mendapatkan dosa karena tindakan yang dia lakukan kepada anaknya, diantaranya :

1. Melebihkan salah satu anak dari yang lain tanpa alasan, ada yang dianak emaskan.

2. Mendoakan jelek kepada anak, bahkan sampai mencela dan mencaci-maki anak karena sebab yang remeh.

3. Marah-marah dan bosan jika anak yang masih kecil meminta sebagian dari kebutuhan orangtua.

4. Tidak memberikan kepada anak sejumlah hal yang hal tersebut dilakukan kerabat dan tetangga dan hal itu tidak terlarang oleh syariat. Misal anak minta suatu mainan yang tetangga dan kerabat memberikan itu kepada anaknya, namun orangtua tidak mau membelikan, padahal bisa jadi itu kenangan yang berkesan kepada anak

5. Melakukan maksiat di depan anak, bahkan terang-terangan.

6. Ayah yang pergi dalam waktu yang lama dan masa bodoh dengan kondisi anak dan istrinya (jangan kaget jika ketika tua si anak tidak perhatian karena sejak kecil bapaknya pergi terus).

7. Bakhil dan terlalu pelit untuk nafkah kebutuhan rumah tangga.

8. Terlalu banyak mengkritik, mengejek dan mengolok-olok dengan gelaran yang jelek kepada anak sendiri.


Inilah dosa-dosa orangtua yang menjadi sebab hilangnya bakti anak kepada orangtua. Wahai bapak dan ibu yang melakukan salah satu dari hal hal diatas, kuwasiatkan agar bertakwa kepada Allah. Ingatlah hal di atas menghancurkan dan tidak membangun, merusak dan tidak memperbaiki, dan dampaknya adalah kerugian. Anda berdua tidak akan mendapatkan bakti dan penghargaan untukmu berdua, dan Anda sendiri yang jadi sebab durhakanya anak. Karena engkaulah mereka durhaka.


Aku memohon agar Allah memberikan taufik bakti anak kepada mereka, sesungguhnya Allah yang Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan doa.


PENUTUP

Sebagai penutup, saya memohon kepada Allah Azza wa jalla ,dengan namanama dan sifat-sifatNya. Dialah Allah Al-Jamiil, Yang Maha Indah. Saya memohon kepada Allah Azza wa jalla untuk diri saya, orangtua dan guru saya serta kaum muslimin, semoga Allah Azza wa jalla senantiasa memberikan hidayah taufik dan keistiqomahan hingga maut menjemput kita.


Semoga Allah Azza wa jalla jadikan kita qurrota a'yun bagi orangtua kita, menjadikan kita anak yang berbakti kepada orang tua. Semoga Allah Azza wa jalla membimbing kita, menunjuki, menuntun serta memudahkan kita menempuh perjalanan di dunia sebagai sarana menuju kebahagiaan akhirat.


Akhir dari doa kita adalah...

Alahmdulillahi Rabbil 'aalamin, Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat serta salam semoga Allah curahkan kepada hamba dan Rasul-Nya, Nabi Muhammad Shallalahu 'alaihi wa sallam, beserta keluarga, sahabat dan seluruh kaum muslimin yang mengikuti beliau dengan baik.



 

Jangan lupa dukung kami dengan cara share atau belanja buku dan produk lainnya di :



MOESLIM BOOK CENTRAL


جَزَاكُمُ اللهُ خَيْرًا كَثِيْرًا وَجَزَاكُمُ اللهُ اَحْسَنَ الْجَزَاء



Comentaris


© 2023 by Money Savvy. Proudly created with wix.com

Get Social

  • Grey Facebook Icon
  • Grey Twitter Icon
  • Grey LinkedIn Icon
  • Grey YouTube Icon
bottom of page