Menggali Tafsir & Faedah Ayat Puasa (3)
- Muhammad Basyaib
- 20 Apr 2021
- 3 menit membaca
Penulis: Ustadz Aris Munandar, S.S., M.P.I. Hafizahullah
Dipublish: Moeslim Book Central
“sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian”
Kemudian Allah berfirman bahwasannya ibadah puasa ini telah Allah wajibkan kepada umat-umat terdahulu. Dalam ayat ini Allah tegaskan bahwa kewajiban berpuasa itu disamping Allah wajibkan kepada kita umat Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam juga telah Allah wajibkan kepada umat-umat masa silam.
Kalimat semacam ini adalah satu hal yang tidak kita jumpai dalam perintah-perintah yang lain. Tidak kita jumpai kalimat semacam ini dalam kalimat perintah untuk mengerjakan shalat: “Shalatlah kalian sebagaimana telah diwajibkan shalat pada umatumat terdahulu.” Demikian juga, tidak didapati “Bayarlah zakat sebagaimana telah diwajibkan zakat pada umat-umat terdahulu.”
Meskipun puasa, shalat, demikian juga zakat telah Allah wajibkan kepada umat-umat terdahulu, namun kalimat perintah yang Allah sampaikan dalam Al-Quran berbeda. Tidak kita jumpai kalimat “sebagaimana telah diwajibkan pada umat-umat tedahulu” untuk perintah shalat, demikian juga untuk perintah membayar zakat. Keunikan ini menunjukkan dan mengisyaratkan beratnya ibadah puasa. Ibadah puasa adalah ibadah yang berat bukan karena butuh tenaga yang ekstra, namun telah menjadi tabi'at dan karakter jiwa manusia merasakan sangat sangat berat untuk meninggalkan sesuatu yang telah menjadi kebiasaannya.
Ketika pagi hari boleh jadi duduk santai sambil minum teh, sambil ngemil ini dan itu, Ketika kondisi berpuasa semua kebiasaan rutin ini harus ditinggalkan. Ini adalah satu hal yang sangat sangat berat. Boleh jadi itu lebih berat dari berbagai pekerjaan dan aktivitas yang lain padahal sematamata meninggalkan sesuatu yang telah rutin, telah menjadi tradisi untuk dikerjakan dan dilakukan. Oleh karena itu Allah menghibur kita sebagai umat Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam, supaya kita tidak merasa berat dengan kewajiban puasa dengan Allah sampaikan bahwa puasa itu telah Allah wajibkan kepada umatumat terdahulu. Artinya, banyak orang yang mendapatkan kewajiban ini, banyak orang yang telah mengerjakannya dan melakukannya.
Jiwa manusia memiliki prinsip, sesuatu yang berat itu terasa ringan ketika tahu banyak kawan yang senasib. Sebaliknya manusia akan merasa sesuatu yang ringan itu sangat berat manakala dia menyadari bahwa dia sendirian dan tidak memiliki kawan dan teman untuk melakukan hal tersebut.
Allah berfirman kepada kita, “Diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan pada umat-umat terdahulu,”. Kalimat ini memiliki beberapa faedah:
1. Hiburan bagi kita. Agar kita tidak merasa berat dan menyadari serta mengerti bahwa ada banyak orang yang mendapat perintah semacam ini. Kita tidaklah sendirian dalam melakukan hal yang berat ini. Dengan hal ini diharapkan terasa lebih ringan untuk mengerjakan dan menjalani puasa.
2. Allah berfirman, “Sebagaimana telah diwajibkan untuk umat-umat terdahulu,” untuk menyemangati kita, agar kita menjadi orang yang terbaik dalam melakukan ibadah ini. Secara tidak langsung Allah ingin mengatakan bahwa orang-orang terdahulu telah Allah wajibkan puasa dan merekapun bisa menjalaninya dengan baik. Apakah kalian umat Muhammad tidak bisa menjalankan ibadah puasa dengan baik? Tentu saja jawabannya adalah sebagaimana umat terdahulu bisa menjalankan ibadah puasa dengan baik, umat Muhammad pun bisa. Inilah di antara hikmah Allah katakan, “Sebagaimana telah diwajibkan untuk umat-umat terdahulu”. Dengan kalimat ini Allah ingin memompa semangat kita untuk menjadi yang terbaik dalam menjalankan puasa karena kita tidak ingin kalah saing dengan umat-umat terdahulu yang mendapatkan kewajiban puasa dan mereka telah menjalaninya dengan baik. Ibnu Katsir mengatakan, “Allah sebutkan bahwa sebagaimana Allah wajibkan puasa kepada Ummat Muhammad Allah telah wajibkan puasa kepada umat-umat terdahulu. Ada teladan pada umat terdahulu dalam masalah puasa bagi Ummat Muhammad. Hendaknya Ummat Muhammad bersungguh-sungguh melaksanakan kewajiban puasa sehingga menghasilkan puasa yang lebih sempurna dibandingkan umat-umat terdahulu.” *Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim 2/53*
3. Potongan ayat ini menunjukkan bahwa amalamal istimewa yang telah Allah syariatkan kepada umat-umat terdahulu Allah kumpulkan untuk umat Muhammad. Ibnu Utsaimin mengatakan, “Allah kumpulkan untuk umat ini amal-amal unggul yang telah disyariatkan untuk umat-umat terdahulu.tidaklah diragukan bahwa puasa adalah termasuk amalan yang unggul. Oleh karena itu Allah khususkan puasa untuk diri-Nya.” *Tafsir al-Qur’an al- Karim Surat al-Baqarah 2/317*
Jangan lupa dukung kami dengan cara share & like atau belanja buku dan produk lainnya di :
MOESLIM BOOK CENTRALجَزَاكُمُ اللهُ خَيْرًا كَثِيْرًا وَجَزَاكُمُ اللهُ اَحْسَنَ الْجَزَاء

Komentar