top of page

MUTIARA 12 : DAHSYATNYA NERAKA

Diperbarui: 9 Jan 2021



Penerjemah dan Ta’liq (Catatan): Ustadz Aris Munandar, S.S., M.P.I. Hafizahullah

Transkriptor: M Said Hairul Insan Herbi Yuliantoro

Desain Sampul: Bayu Prayuda (bayprayuda)

Editor & Layouter: Tim Transkrip Ustadz Aris Munandar

(ustadzaris.com Publishing)

Dipublish: Moeslim Book Central


Mutiara Ke-12 Dahsyatnya Neraka

Allah Jalla wa 'alla telah menceritakan kepada kita deskripsi tentang neraka. Neraka adalah suatu tempat yang Allah persiapkan untuk musuh-musuhnya, dari kalangan orang-orang kafir, munafik, orang-orang yang gemar bermaksiat dan kefasikan. Neraka adalah tempat bagi orang-orang yang buruk. Allah telah persiapkan di dalam neraka berbagai macam adzab, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah Azza wa jalla. Allah mengabarkan sejumlah adzab neraka di dalam Al-Quran dan hadits Nabi Shallalahu 'alaihi wa sallam. Lapisan neraka disebut dengan daraakat, *Catatan: Pada umumnya tingkatan neraka disebut dengan darakaat, karena tingkatannya menurun ke bawah. Semakin ke bawah darakaat-nya, maka semakin besar adzabnya dan semakin mengerikan nyala apinya. Akan tetapi, dapat kita jumpai terkadang tingkatan neraka disebut dengan istilah darajaat sebagaimana firman Allah: “Dan masing-masing orang baik mukmin maupun kafir memperoleh derajat-derajat akibat apa yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al-Anám : 132).

firman Allah: “Apakah orang yang mengikuti keridhaan Allah sama dengan orang yang kembali membawa kemurkaan (yang besar) dari Allah dan tempatnya adalah Jahannam? Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. Derajat mereka itu bertingkat-tingkat di sisi Allah, dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.” (QS. Ali Imran : 162-163).*

yaitu tingkatannya yang menurun. Semakin rendah tingkatannya semakin keras pula adzabnya. Adapun surga, maka tingkatannya disebut dengan darajaat yaitu yang tingkatannya menaik.


Orang-orang munafik adalah orang-orang yang darakaat-nya paling rendah. Dari sekian banyak darakaat neraka, yang paling rendah Allah persiapkan untuk orang-orang munafik.


Allah berfirman:

“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.” (Q.S an-Nisa: 145)


Orang-orang munafik adalah orang yang berpura-pura menampakkan keislaman untuk berbuat makar dan hati mereka kafir. Hati mereka adalah hati yang menolak keimanan, mengingkari Rasul Shallalahu 'alaihi wa sallam dan ajarannya. Akan tetapi mereka seakanakan menampakkan keislaman demi kepentingan mereka. Siksaan mereka lebih keras dari pada orangorang kafir yang berterus terang dengan kekafirannya dan kaum muslimin pun mengenali mereka sebagai musuh. Kaum muslimin siap melindungi diri untuk menghadapai kejahatan orang-orang kafir, sedangkan orang-orang munafik menipu kaum muslimin dengan menampakkan keislaman, sehingga orang-orang beriman berprasangka baik dan tidak mempersiapkan diri untuk melawan mereka. Padahal sejatinya mereka adalah mata-mata orang-orang kafir dan yahudi. Di antara sifat khas orang-orang munafik adalah mereka gembira dengan kemenangan dan keberhasilan orang-orang kafir, dan mereka justru murka dengan kemenangan dan kemuliaan kaum muslimin. Oleh karena itu mereka berada di lapisan terbawah neraka.


Neraka memiliki banyak nama, di antaranya adalah An-Naar, Jahim, Jahannam, Saqar, dan Hawiyah.*Catatan: Ini adalah nama-nama neraka, bukan tingkatan-tingkatan neraka. Neraka disebut An-naar karena bahannya adalah api, disebut sebagai jahannam karena dasarnya gelap, disebut saqar dan jahim karena menyalanya, disebut hawiyah karena orang yang dilempar ke neraka akan jatuh ke bawah.* Neraka memiliki banyak tingkatan dan penghuninya pun mendapatkan siksaan yang bertingkat-tingkat, sebagaimana Nabi Shallalahu 'alaihi wa sallam kabarkan,


“Penduduk neraka yang paling ringan siksanya adalah seseorang yang kedua telapak kakinya dipakaikan sandal lantas mendidihlah otaknya.” (HR. Bukhari no. 6561 dan Muslim no. 213).

Dalam riwayat lain, “Dia mengenakan dua sandal dari api yang membuat otaknya mendidih. Dia tidak melihat ada seorang pun yang lebih keras adzabnya dibandingkan dirinya. Padahal dia adalah penghuni neraka yang paling ringan siksanya.” (HR. Muslim no. 213/364)


Ini adalah adzab yang paling ringan *Catatan: Diantara kesempurnaan azab neraka adalah Allah menjadikan penghuni neraka merasa dirinya adalah orang yang paling keras adzabnya, padahal bisa jadi orang di sebelahnya lebih keras adzabnya. Seandainya dia merasakan sikasannya lebih ringan dari pada orang disebalahnya, dia akan merasa lebih tidak sengsara secara psikologis. Padahal adzab Allah di neraka meliputi adzab fisik maupun psikologis dengan Allah jadikan dia merasa paling sengsara di neraka. Lantas bagaimana dengan adzab yang paling keras? Wal ‘iyya’udzu billah.


Minuman penghuni neraka adalah al-Muhl, minuman yang sangat panas dan tidak mampu diminum oleh manusia, bahkan minumannya adalah shaded (nanah) yang mengalir dari tubuh penghuni neraka. Makanan mereka adalah zaqqum, tumbuhan yang tumbuh dari dasar neraka.


“Sesungguhnya pohon zaqqum itu adalah makanan orang yang banyak dosa.” (QS. Ad-Dukhan: 43-44).


Di ayat yang lain, “Sesungguhnya dia adalah sebatang pohon yang keluar dari dasar neraka. *Catatan: Dalam tafsir jalalain dijelaskan bahwa ashlul jahim adalah dasar neraka. Ranting-ranting dan daun-daun zaqqum menyebar ke seluruh lapisan-lapisan neraka.* yang menyala. Mayangnya seperti kepala setan. *Catatan: Seperti ular yang tampilannya menyeramkan.* Sesungguhnya mereka memakan sebagian dari buah pohon itu maka mereka memenuhi perutnya dengan buah zaqqum itu.*Catatan: Penghuni neraka tetap memakannya meskipun demikian seramnya buah zaqqum karena demikian laparnya* Kemudian mereka mendapat minuman yang bercampur dengan air yang sangat panas.*Catatan: Buah zaqqum tercampur dengan air hamim* Lalu sesungguhnya tempat kembali mereka adalah neraka Jahim.” (QS. Ash-Shaffat: 64-68)


Minuman penghuni neraka adalah minuman yang paling jelek. Minuman tersebut uapnya dapat memanggang wajah mereka, sehingga wajah mereka menjadi gosong. Apabila minuman tersebut didekatkan ke wajah, maka rontoklah wajah-wajah mereka. Lalu bagaimanakah lagi jika minuman tersebut masuk ke dalam perut mereka? Makanan mereka adalah tumbuhan berduri yang tidak membuat gemuk dan tidak pula menghilangkan lapar. Minuman mereka tidak menghilangkan dahaga mereka, bahkan setiap kali mereka minum mereka semakin kehausan. Penghuni neraka selalu merasa kelaparan dan kehausan.


Allah berfirman:

Katakanlah, “(Ya), sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan yang kemudian, (50) Pasti semua akan dikumpulkan pada waktu tertentu, pada hari yang sudah dimaklumi. (51) Kemudian sesungguh-nya kamu, wahai orang-orang yang sesat lagi mendustakan! (52) Pasti akan memakan pohon zaqqum, (53) Maka akan penuh perutmu dengannya.(54) Setelah itu kamu akan meminum air yang sangat panas. (55) Maka kamu minum seperti unta (yang sangat haus) minum.” (Al-Waqi'ah [56]: 49-55).

*Catatan: Tentang surat Al Waqiah ayat 49-55 Terdapat Penjelasan mengenai tafsir ayat: Golongan kiri, siapakah orang kiri? Mereka golongan kiri (golongan neraka) berada di angin yang panas dari neraka yang angin tersebut menebus pori-pori dan air yang sangat panas. Mereka berada di bawah naungan asap yang sangat pekat. Naungan ini tidak dingin dan tidak bagus pemandangannya sebagaimana naungan yang lain. Sungguh mereka sebelum di neraka yaitu ketika mereka di dunia, mereka adalah orang yang berada dalam kesenangan dan orang yang tidak mau lelah dalam taat. Mereka adalah orang yang susah payah berbuat dosa-dosa besar (kesyirikan). Mereka mengatakan, “apakah jika kami mati dan jadi debu dan belulalang, apakah kami akan dibangkitkan?”. Mereka ini mengingkari adanya hari kiamat. Lalu Allah katakan pada Nabinya, “ Sesungguhnya semua manusia dari dulu dan yang belakangan, akan dikumpulkan pada suatu waktu (hari kiamat). Kalian wahai orang yang sesat lagi pendusta, Sungguh kalian akan makan buah dari pohon zakum, Allah akan paksa orang tersebut untuk memenuhi perut dengan buah zakum tersebut. Kalian juga akan minum setelah makan dari air yang panas. Kalian juga akan meminumnya sebagaimana minumnya onta yang sangat haus”.


Al-Hiim adalah unta yang sangat haus. Unta jika merasa kehausan, maka ia akan sangat semangat minum. Demikianlah keadaan penghuni neraka, mereka akan minum seperti unta yang kehausan, namun yang mereka minum adalah air yang panas.


“Itulah hidangan untuk mereka pada hari pembalasan.” (Al-Waqi'ah [56]: 56).


Nuzul bermakna jamuan untuk ahli neraka. Inilah neraka dan mereka adalah penghuninya. Neraka tidak hanya khusus untuk orang kafir saja, bahkan penghuni neraka akan dimasukki oleh orang-orang Islam yang suka bermaksiat, berbuat dosa, dan pelaku dosa besar dari kalangan orang beriman. Mereka akan tinggal lama dan disiksa di dalamnya dengan masa yang sangat lama, sampai mereka menjadi arang, hangus dan badan mereka menghitam. Namun setelah adanya hukuman untuk mereka, kemudian mereka akan diletakkan di sungai Al-Hayat (sungai kehidupan), lalu tubuh mereka akan bertumbuh kembali. Mereka inilah yang mendapat julukkan jahannamiyyun.


Orang-orang yang beriman dan ahli maksiat berada dalam bahaya yang besar. Hendaknya kita tidak terkecoh dengan mengatakan, “saya mukmin”, lalu melakukan dan meremehkan maksiat, dan beranggapan bahwa maksiat tidak akan membahayakannya. Padahal maksiat adalah bahaya yang besar. Maksiat bisa mengantarkan ke neraka bahkan membuatnya semakin lama di neraka, maka bahaya maksiat itu besar.


Neraka begitu besar dan tidak ada yang mengetahui deskripsinya kecuali Allah, namun Allah sebutkan sifat neraka agar orang yang beriman mewaspadai berbagai macam perbuatan yang mengantarkan ke neraka. Semua bentuk keinginan yang haram dan maksiat akan mengantarkan ke neraka.


Setiap orang hendaknya menjauhi kemaksiatan, baik dosa besar maupun dosa kecil. Karena ketika seseorang meremehkan dosa kecil, maka dosa kecil tersebut dapat menjadi dosa besar. Begitu pula ketika dosa kecil telah berkumpul, maka ia bisa menjadi dosa besar. Sebagaimana air limbah yang asalnya adalah air hujan yang sedikit. Demikianlah kemaksiatan tersebut akan terkumpul pada pelakunya sehingga ia membinasakan pelakunya.*Catatan: Penulis menyampaikan dosa kecil dapat menjadi besar dengan dua sebab: (1) Meremehkan dosa kecil (2) Dosa kecil ini terkumpul terus menerus. Abu Ishaq Asy Syatibi menyebutkan dalam kitab (Al I’tishom) bahwa penyebab dosa kecil menjadi besar ada empat. Dua di antaranya sudah disebutkan. Berikut tambahannya. (3) Dosa kecil menjadi besar ketika dilakukan di tempat terbuka tanpa ada rasa malu. (4) Dilakukan oleh orang-orang yang menjadi teladan.*


Wajib bagi seseorang untuk mewaspadai kemaksiatan. Ketika ia terjerumus pada kemaksiatan, hendaknya ia segera bertaubat, karena Allah akan menerima taubat dari orang yang mau bertaubat. Jangan sampai terkecoh dengan penangguhan dari Allah, takjub dan kagum dengan dirinya sendiri sehingga larut dalam maksiat. Janganlah ia mengandalkan baik sangka terhadap rahmat Allah, karena rahmat Allah memang luas, namun siksa-Nya juga keras. Hukuman Allah itu keras, hendaknya seorang tidak aman dari makar Allah. Di antara makar Allah adalah Allah tetap saja memberikan kenikmatan dan kemudahan kepada orang yang gemar bermaksiat kepadaNya, karena kemudahan dan kenikmatan tersebut hakikatnya adalah makar Allah untuknya.


Jangan remehkan maksiat, karena ketika seseorang meremehkan dosa kecil, maka dosa kecil tersebut bisa menjadi dosa besar yang dapat membinasakannya. Wajib setiap orang mewaspadai semua maksiat. Hendaknya ia memperbanyak ampun kepada Allah, mengerjakan kebajikan, dan amal shalih. Ia berharap akan rahmat Allah, namun ia harus ingat akan hukuman Allah, sehingga ia mesti gabungkan dua hal: rasa takut dan harapan.

*Catatan: Inilah hikmah di dalam Al-Qur’an ketika Allah membicarakan tentang surga, Allah gandengkan dengan adzab. Tujuannya adalah agar seseorang itu mempunyai rasa takut dan harapan. Sebagaimana ungkapan sebagian ulama, bahwa khauf dan raja ibarat sayap burung, sementaran kepala burung adalah rasa cinta kepada Allah Ta’ala Catatan tentang makanan dan minuman penguni neraka. Hadits dari At Tirmidzi dengan status hasan Shahih. Nabi Shallalahu 'alaihi wa sallam berkata, “Kalau seandainya setetes Zaqqum (nama pohon di neraka) menetes ke kampung dunia, niscaya akan merusakkan kehidupan penduduk dunia. Lalu bagaimana dengan (keadaan) orang-orang yang menjadikan zaqqum sebagai makanannya "?

Minuman penguni neraka ada 4 (empat):

(1) Hamim, adalah air yang berada dalam puncak panasnya.

(2) Ghasaq. Sebagaimana Allah firmankan di Shad: 58. Nama lain ghasaq adalah ghislin sebagaiman di surat Al Haqqah: 35-37. Ghasaq adalah cairan yang mengalir dari penghuni neraka berupa nanah dan koreng. Ada juga yang mengartikan bahwa ghasaq dan ghislin adalah cairan yang keluar dari kemaluan wanita yang suka berzina dimana ia bercampur dengan daging dan kulit orang kafir yang membusuk. Al-Qurtubi mengatakan maknanya adalah campuran keringat dan nanah penghuni neraka.

(3) As-Shadid (nanah cair). Sebagaimana shahih muslim dari Jabir dari Nabi, Allah telah berjanji bagi siapa saja yang meminum khamr maka Allah akan berikan ia berupa thinatal khabal? Para sahabat bertanya, apa itu ya Rasullullah? Lalu beliau menjawab, “Campuran antara keringat dan nanah”.

(4) Al-Muhl, sebagaimana dalam hadits Abu Said Al-Khudri, Nabi mengatakan, “Dia adalah minuman seperti endapan minyak, ketika ia mendekatkan wajahnya ke minuman tersebut maka rontoklah daging dan kulit di wajahnya”. Ibnu abbas mengatakan Al-Muhl adalah cairan yang kental sebagaimana keruhnya minyak goreng.*



 


Jangan lupa dukung kami dengan cara share atau belanja buku dan produk lainnya di :



MOESLIM BOOK CENTRAL


جَزَاكُمُ اللهُ خَيْرًا كَثِيْرًا وَجَزَاكُمُ اللهُ اَحْسَنَ الْجَزَاء










Kommentare


© 2023 by Money Savvy. Proudly created with wix.com

Get Social

  • Grey Facebook Icon
  • Grey Twitter Icon
  • Grey LinkedIn Icon
  • Grey YouTube Icon
bottom of page