top of page

RUJUK DAN HULU' (1)


Oleh : Syaikh Muhammad bin Ibrahim at-Tuwayjiriy

Disalin dari : Kitab RINGKASAN FIQIH ISLAM

Dipublish : Moeslim Book Central



ROJ'AH (RUJUK) 

◾ Roj'ah: Pengembalian wanita yang telah dicerai selain thalaq bain kepada ikatan sebelumnya tanpa akad.


◾ Hikmah Disyari'atkannya Roj'ah:


• Terkadang thalaq itu bisa terjadi dalam keadan marah dan dorongan, bisa terjadi hal tersebut timbul tanpa difikirkan dan diperkirakan terlebih dahulu akan akibat dari perceraian tersebut, serta apa yang akan terjadi setelahnya dari kerugian maupun kerusakan, oleh karena itu Allah mensyari'atkan rujuk untuk kembali kepada kehidupan bersuami isteri, rujuk merupakan hak bagi suami saja, sebagaimana thalaq.


• Diantara kebaikan Islam adalah bolehnya bercerai dan bolehnya rujuk. Tatkala jiwa saling bertolak belakang dan tidak memungkinkan untuk melanjutkan kehidupan bersuami-isteri, diperbolehkanlah thalaq, ketika hubungan telah semakin membaik dan airpun telah kembali pada jalurnya, diperbolehkanlah rujuk, bagi Allah-lah segala Pujian serta Karunia.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: "Wanita-wanita yang dithalaq hendaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru. Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami) itu menghendaki ishlah" (QS. Al-Baqarah/2:228)


◾ Syarat Sahnya Rujuk:

1. Wanita yang dicerai sudah pernah disetubuhinya.


2. Thalaq tersebut masih dalam jumlah yang diperbolehkan, seperti thalaq yang kurang dari tiga.


3. Thalaq tersebut tanpa imbalan dari fihak isteri, jika dia sambil menerima imbalan, maka thalaq tersebut menjadi bain.


4. Rujuk tersebut terjadi ketika masih dalam iddah, dari nikah yang sah.


• Rujuk bisa terjadi dengan perkataan, seperti: saya telah merujuk isteriku, atau saya telah memegangnya kembali, dan lainnya. Diapun bisa terjadi dengan perbuatan, seperti persetubuhan yang diniatkan dengannya rujuk. 


• Disunnahkan untuk mendatangkan saksi dua orang adil ketika menthalaq maupun merujuk, namun keduanya tetap sah tanpa adanya saksi. Wanita yang dithalaq roj'i masih berstatus isteri selama masih dalam iddahnya, dan waktu rujuk akan berakhir dengan berakhirnya masa iddah.


• Rujuk tidak membutuhkan adanya wali, mahar, ridho isteri dan tidak pula harus untuk mengetahuinya.




Jangan lupa dukung kami dengan cara share & like atau belanja buku dan produk lainnya di :



MOESLIM BOOK CENTRAL


جَزَاكُمُ اللهُ خَيْرًا كَثِيْرًا وَجَزَاكُمُ اللهُ اَحْسَنَ الْجَزَاء

Postingan Terakhir

Lihat Semua
RUJUK DAN HULU' (2)

Oleh : Syaikh Muhammad bin Ibrahim at-Tuwayjiriy Disalin dari : Kitab RINGKASAN FIQIH ISLAM Dipublish : Moeslim Book Central HULU'  ◾...

 
 
 

Comments


© 2023 by Money Savvy. Proudly created with wix.com

Get Social

  • Grey Facebook Icon
  • Grey Twitter Icon
  • Grey LinkedIn Icon
  • Grey YouTube Icon
bottom of page