top of page

RAMADHAN DALAM BAYANG-BAYANG COVID-19 (2)


ree

Penulis: Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi

Dipublish: Moeslim Book Central



5. Bulan penuh dengan ampunan

“Barang siapa yang puasa di bulan Ramadhan karena keimanan dan mengharap pahala Allah, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu.” *HR. Bukhari 4/250, Muslim No. 759*


Yakni barang siapa yang berpuasa atas dasar keimanan terhadap berita-berita al-Qur’an dan Sunnah tentang kewajiban dan keutamaan puasa dan ikhlas hanya mengharapkan pahala Allah, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu. *Al-Mufhim 2/389 al-Qurthubi, Syarh Shahih Muslim 5/286 an-Nawawi*


Dan masih banyak lagi keutamaan lainnya. *Lihat ash-Shiyam fil Islam hlm. 31–47 Sa’id bin Ali al-Qahthani dan Fadha’il Ramadhan karya Muhammad bin Ahmad asy-Syuqairi.*


TIPE MANUSIA MENGHADAPI PUASA

Saudaraku, andai saja kita sebagai pebisnis lalu mengatahui ada momentum bisnis yang sangat menjanjikan, dengan sedikit modal tetapi meraup keuntungan yang besar. Kira-kira, apakah ada seorang pebisnis yang akan menyia-nyiakannya?! Tentu saja tidak. Begitu juga dengan kesempatan bulan Ramadhan ini, jangan sia-siakan sebelum dia kesempatan itu hilang.


Dalam menghadapi momentum indah ini, manusia terbagi menjadi dua:

Golongan pertama: Golongan yang sangat merugi, karena tidak pandai-pandai mengisi waktu dan kesempatan emas tersebut dengan baik, dia menyia-nyiakan kesempatan tersebut dengan senda gurau, banyak tidur, jalan-jalan, nonton film, bahkan dengan maksiat jalan terus. Mereka adalah orang-orang yang merugi yang disabdakan Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam: “Sungguh merugi orang yang mendapati ramadhan tetapi dia tidak diampuni Allah”


Golongan Kedua: Golongan yang beruntung yaitu orang yang meraih pahala di bulan ini dengan memanfaatkan dan mengisi hari-hari Ramadhan dengan amalan-amalan yang mulia. “Barang siapa yang puasa di bulan Ramadhan karena keimanan dan mengharap pahala Allah, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu.” *HR. Bukhari 4/250, Muslim No. 759*


BULAN PUASA, BULAN PANEN PAHALA

Ingatlah wahai saudaraku tercinta bahwasanya tidak semua orang mendapatkan kesempatan untuk berjumpa dengan bulan mulia ini. Bukankah banyak saudara-saudara kita yang tahun lalu ber-Ramadhan bersama kita, namun mereka kini sudah tiada?!! Bahkan ingatlah bahwa tidak ada jaminan bahwa kita akan mendapati Ramadhan hingga sempurna!! Oleh karena itu, janganlah kita membuang-buang waktu di bulan ini dengan sia-sia!!


Rancangkanlah beberapa amalan ini agar engkau meraih panen pahala di bulan mulia ini, bersemangatlah melakukannya dan berdo’alah agar Allah memberi kemudahan untuk melakukannya dan menerima amal ibadah kita semua.


Berikut ini beberapa amalan dan panduannya, semoga bermanfaat bagi semuanya.


1. PUASA RAMADHAN

Puasa hukumnya adalah wajib bagi setiap muslim yang baligh, berakal dan tidak memiliki udzur. Tidak ada perselisihan tentang wajibnya. *Bidayatul Mujtahid 2/556 Ibnu Rusyd, al-Ifshah 1/241 Ibnu Hubairah, al-Iqna’ fi Masa’il al-Ijma’ 1/226 Ibnul Qaththan* Kewajiban ini berdasarkan dalil-dalil berikut:


Dalil al-Qur’an

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. (QS. al-Baqarah: 183)


Dalil Hadits

Dari Ibnu Umar Radiallahu 'anhu dari Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Islam itu dibangun di atas lima perkara: syahadat bahwa tidak ada sembahan yang berhak disembah kecuali hanya Allah dan bahwasanya Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, menegakkan shalat, mengeluarkan zakat, puasa Ramadhan, dan menunaikan haji.” *HR. Bukhari No. 8 dan Muslim No. 16*


Dalil Ijma’

Para ulama telah bersepakat atas wajibnya puasa Ramadhan. Barang siapa mengingkari atau meragukan kewajibannya maka dia kafir, berarti dia telah mendustakan Allah dan Rasul-Nya. Dalam masalah ini tidak ada udzur, kecuali orang yang jahil karena baru masuk Islam—sehingga belum tahu kewajibannya—maka dia perlu diajari.


Adapun orang yang tidak berpuasa tetapi mengakui kewajibannya maka dia berdosa besar namun tidak kafir. *Lihat al-Mughni 4/324 Ibnu Qudamah, Maratibul Ijma’ hlm. 70 Ibnu Hazm, al-Ijma’ hlm. 52 Ibnul Mundzir, dan at-Tamhid 2/148 Ibnu Abdil Barr.*


• Bagaimana Puasa Saat Wabah?

Puasa saat suasana wabah dapat kita klasifikasi menjadi dua:


1. Bagi keumuman kaum muslimin/muslimat yang tidak memiliki udzur

Hukumnya wajib bagi mereka tetap melakukan ibadah puasa karena puasa tidak membahayakan saat ini seperti dinyatakan oleh WHO, bahkan riset membuktikan bahwa puasa sangat bagus untuk kesehatan.


Hal ini telah diakui dalam dunia kedokteran. Bahwa puasa dapat menyehatkan tubuh manusia. Menyembuhkan dari berbagai penyakit ganas. *Ash-Shoum Fi Dhoil Kitab wa as-Sunnah hal.10, Umar Sulaiman al-Asyqor* Dengan sedikit makan, anggota pencernaan dapat istirahat, cairan-cairan dan kotoran yang membahayakan dapat keluar dan hilang. Semua ini adalah hikmah dan keutamaan dari Allah Azza wa jalla. Tidak ada satupun perintah Allah Azza wa jalla kecuali di dalamnya terdapat kebaikan bagi para hambanya. *Al-Mausu’ah al-Fiqhiyyah 28/8.*



Jangan lupa dukung kami dengan cara share & like atau belanja buku dan produk lainnya di :



MOESLIM BOOK CENTRAL


جَزَاكُمُ اللهُ خَيْرًا كَثِيْرًا وَجَزَاكُمُ اللهُ اَحْسَنَ الْجَزَاء


Postingan Terakhir

Lihat Semua
JIHAD MELAWAN PERDUKUNAN (8)

Jihad Melawan Perdukunan Merupakan tugas bagi setiap kita semua untuk bersama-sama berjuang membasmi segala praktek perdukunan, sihir dan...

 
 
 
JIHAD MELAWAN PERDUKUNAN (7)

Penulis: Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar As Sidawi Dipublish: Moeslim Book Central Hukum Mendatangi Dukun Sungguh sangat disayangkan,...

 
 
 
JIHAD MELAWAN PERDUKUNAN (6)

Penulis: Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar As Sidawi Dipublish: Moeslim Book Central 4. Keempat: Menjadi musuh dan selalu dicurigai...

 
 
 

Komentar


© 2023 by Money Savvy. Proudly created with wix.com

Get Social

  • Grey Facebook Icon
  • Grey Twitter Icon
  • Grey LinkedIn Icon
  • Grey YouTube Icon
bottom of page