RAMADHAN DALAM BAYANG-BAYANG COVID-19 (17)
- Muhammad Basyaib
- 1 Apr 2021
- 4 menit membaca
Penulis: Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi
Dipublish: Moeslim Book Central
3. Lockdwon, Karantina, Isolasi
Para ahli menganjurkan agar kita menghindari kontak secara dekat dengan orang lain yang sedang sakit. Oleh karena pemerintah di berbagai negara menerapkah langkah langkah ini demi terhindarnya penyebaran virus dengan berbagai istilah yang mencuat seperti Lockdwon, PSBB, Isolasi diri dan karantina bagi yang postif atau PDP.
Hal ini selaras dengan ajaran Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam yang sejak dulu kalan menganjurkan penerapan solusi ini. Perhatikan hadits berikut ini: āJika kalian mendengar wabah thoāun di suatu daerah, maka janganlah kalian masuk ke sana. Dan jika terjadi di suatu tempat di mana kalian berada di sana maka janganlah kalian keluar darinyaā. *HR. Bukhari Muslim*
Demikian juga sabda Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam: Dari Abu Hurairah Radiallahu 'anhu dari Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda: āJanganlah unta yang sehat dicampur dengan unta yang sakitā. *HR. Bukhari: 5771 dan Muslim 2221*
Dua hadits ini adalah petunjuk Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam untuk melakukan kiatkiat menghindari penularan dengan menjauhi area wabah dan bertinteraksi dengan banyak orang, lebih-lebih dengan mereka yang jelas-jelas positif atau memiliki ciri-ciri penyakit menular.
4. Jaga jarak
Satu di antara pencegahan penyebaran virus Corona yang efektif adalah jaga jarak sosial. Hal ini sebenarnya juga telah disuarakan oleh Pemerintah agar masyarakat jaga jarak fisik atau physical distancing. Dengan menerapkan physical distancing ketika beraktivitas di luar ruangan atau tempat umum, Anda sudah melakukan satu langkah mencegah terinfeksi virus Corona. Jaga jarak Anda dengan orang lain sekitar 1 meter.
Ternyata metode jaga jarak saat wabah ternyata diajarkan oleh salaf kita. Ibnu Jarir Ath Thobari Rahimahullah dalam Tahdzibul Atsar 3/32 dari Zuhri dari Umar bin Khothob bahwasanya beliau pernah mengatakan kepada seorang yang terkena penyakit (menular): āDuduklah dariku dengan jarak sejauh ujung tombak. Dan adalah sahabat tersebut merupakan seorang sahabat yang ikut perang Badarā.
Syaikh Dr. Badr al-āUtaibi Rahimahullah berkata: āJarak sejauh ujung tombak kurang lebih seukuran satu meter lebih. Ini adalah jarak yang sekarang disarankan oleh lembaga-lembaga kesehatan sebagai langkah antisipasi dari wabah. Semoga Allah Azza wa jalla meridhai para salaf kita yang telah lebih dahulu dalam keutamaan dan memberikan nasehat untuk kebaikan kita semuaā.
5. Memakai Masker dan Cara Bersin Yang Benar
Para ahli menyarankan agar menggunakan masker jika keluar rumah untuk menghindari penularan. Jika tidak dapat memakai masker, maka harus melakukan yang terbaik untuk menutupi saat batuk dan bersin.
Ternyata cara bersin yang benar demikian sudah diajarkan oleh Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam jauh-jauh hari. Perhatikan hadits berikut ini: Dari Abu Hurairah Radiallahu 'anhu bahwasanya Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam apabila beliau bersin, maka beliau menutupi wajahnya dengan telapak tangannya atau bajunya. Dan beliau juga melirihkan suaranya. *HR. Ahmad, Tirmidz, Abu Dawud dan haditsnya shahih*
Tak hanya perbuatan dan contoh saja, Namun lebih dari itu Nabi memerintahkan dan menganjurkan kepada umatnya.
Dari Abu Hurairah Radiallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda: āApabila salah seorang dinatara kalian bersin maka hendaknya dia meletakkan telapak tangannya ke wajahnya dan merendahkan suaranyaā. *HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak dan beliau menshahihkannya*
Begitulah Nabi kita mengajarkan cara bersin yang benar, sebelum para dokter sekarang mengajarkannya sebagai salah satu kiat agar terhindar dari penularan penyakit covid-19. Semoga shalawat dan salam untukmu wahai Nabi yang mulia. Kami sangat mencintai dan merindukanmu.
6. Hindari Kerumunan
Para ahli medis menganjurkan agar kita menghindari kerumunan karena dalam kerumunan sangat memungkinkan terjadinya penularan apabila ada salah satu orang yang terinfeksi virus corona. Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia dan pihak lainnya, telah membuat peraturan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas keramaian selama pandemi, bahkan tempat ibadah saat ini harus mengalami dampak tersebut. Tindakan tersebut adalah upaya untuk mencegah penyebaran virus corona.
Hal ini jika diperhatikan selaras dengan petunjuk Islam dan anjuran Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam. Beliau pernah bersabda: Dari Abu Hurairah Radiallahu 'anhu dari Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda: āLarilah dari penyakit kusta seperti engkau lari dari singaā. (Muslim: 5380)
Prof. Dr. Ibrahim Ar-Ruhaili Hafizahullah berkata: āHadits ini menunjukkan benarnya langkah dan arahan pemerintah dan ahli medis yang menganjurkan kita agar menghindari kontak fisik dengan pasien dan melarang dari kerumunan-kerumunan yang menyebabkan penularan penyakit. Dengan demikian maka arahan pemerintah harus dipatuhi, karena terkumpul padanya perintah agama dan perintah pemerintahā. *Al Asbabu Syarāiyyah Naajiāah fil Wiqoyah Minal Amrodhi Al Wabaaiyyah Al Faajiāah hlm. 13 karya Dr. Ibrahim Ar Ruhail*
7. Tidak Jabat Tangan
Para ahli medis menganjurkan agar saat-saat ini tidak berjabat tangan untuk menghindarkan terjadinya kontak kulit. Hal itu akan sedikit mampu mencegah penyebaran virus corona. Untuk saat ini menghindari kontak adalah cara terbaik. Tangan dan wajah bisa menjadi media penyebaran virus corona.
Ternyata jauh-jauh hari, Nabi kita telah menerapkan metode ini. Perhatikanlah hadits berikut: Dari Amr bin Syarid dari ayahnya berkata: Dulu ada seorang yang terkena penyakit lepra di delegasi Tsaqif, maka Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam mengutus seorang kepadanya untuk menyampaikan: āSesungguhnya kami telah membaiāatmu maka pulanglah (Tidak perlu jabat tangan baiat)ā. *HR. Muslim: 2231*
Syaikh Prof. Dr. Ibrahim Ar Ruhaili Hafizahullah berkata: āKiat ini yang disampaikan para ahli kedokteran setelah penelitiaan medis, kecanggihan teknologi modern dan pengalaman panjang ternyata sudah disampaikan oleh Nabi Muhammad sebelum 14 abad yang lalu.
Hadits ini sebagai dasar dari apa yang disampaikan para ahli kedokteran yang merekomendasikan tips ini. Ini menunjukkan bahwa tips ini adalah benar dan tidak boleh diremehkan sebagai pencegahan dari wabahā. *Al Asbabu Syarāiyyah An Naajiāah fil Wiqoyah Minal Amrodh Al Wabaaiyyah Al Faajiāah hlm. 14 karya Dr. Ibrahim Ar-Ruhaili.*
Jangan lupa dukung kami dengan cara share & like atau belanja buku dan produk lainnya di :
MOESLIM BOOK CENTRALŲ¬ŁŲ²ŁŲ§ŁŁŁ Ł Ų§ŁŁŁŁ Ų®ŁŁŁŲ±ŁŲ§ ŁŁŲ«ŁŁŁŲ±ŁŲ§ ŁŁŲ¬ŁŲ²ŁŲ§ŁŁŁ Ł Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŲŁŲ³ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¬ŁŲ²ŁŲ§Ų”

Komentar