RAMADHAN DALAM BAYANG-BAYANG COVID-19 (14)
- Muhammad Basyaib
- 27 Mar 2021
- 3 menit membaca

Penulis: Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi
Dipublish: Moeslim Book Central
SEBELUM MEDIS, ISLAM SUDAH MEMBAHASNYA (KESEMPURNAAN ISLAM CEGAH COVID 19)
Di antara nikmat terbesar yang Allah Subhanahu wa ta'ala anugerahkan kepada umat ini adalah disempurnakannya agama ini sebagaimana dalam firman-Nya: “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS. al-Ma‘idah: 3)
Imam Ibnu Katsir Rahimahullah berkata, “Ini merupakan kenikmatan Allah Azza wa jalla yang terbesar kepada umat ini, di mana Allah Azza wa jalla telah menyempurnakan agama mereka sehingga mereka tidak membutuhkan agama selainnya. Dan (tidak pula membutuhkan) nabi selain nabi mereka; oleh karena itu, Allah Subhanahu wa ta'ala menjadikannya (Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam) sebagai penutup para nabi dan mengutusnya kepada jin dan manusia, maka tidak ada sesuatu yang halal selain apa yang beliau halalkan, tidak ada yang haram kecuali yang beliau haramkan, tidak ada agama selain apa yang beliau syari’atkan, dan setiap apa yang beliau beritakan adalah benar dan jujur, tiada kedustaan di dalamnya.”
Tidaklah Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam meninggalkan dunia ini melainkan telah meninggalkan kaum muslimin dalam jalan yang terang-benderang, malamnya seperti siangnya. Semua permasalahan yang dibutuhkan oleh hamba telah dijelaskan dalam syari’at Islam, sampai-sampai permasalahan yang dipandang remeh oleh kebanyakan manusia, seperti adab buang hajat. Abu Dzar al-Ghifari Radiallahu 'anhu pernah mengatakan, “Rasulullah Shalallahu 'alihi wa sallam meninggalkan kita, sedangkan tidak ada seekor burung pun yang mengepakkan kedua sayapnya di udara kecuali beliau telah menjelaskan kepada kami. Sesungguhnya Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, ‘Tidak ada sesuatu pun yang mendekatkan kalian ke surga dan menjauhkan dari neraka kecuali telah dijelaskan kepada kalian.’”
Alangkah bagusnya ucapan Imam asy-Syafi’i Rahimahullah tatkala mengatakan: “Tidak ada suatu masalah baru pun yang menimpa seorang yang memiliki pengetahuan agama kecuali dalam al-Qur‘an telah ada jawaban dan petunjuknya.”
Pada tulisan kali ini, kami ingin membuktikan kesempurnaan Islam dalam menghadapi masalah covid-19. Selain memberikan solusi spritual rohaniyyah agama berupa memperbanyak ibadah, do’a, dzikir, tawakkal, sabar, sedekah dan lain sebagainya. Islam juga memberikan langkah-langkah lahiriyah jauh sebelum para ahli kedokteran dan ahli medis menyarankannya. Hal ini penting agar kita semakin mantab dengan agama yang mulia ini.
IMUNISASI SYARI’AH PENANGKAL PENYAKIT & VIRUS
Kesehatan adalah nikmat yang sangat mahal. Demi kesehatan, seorang rela mengorbankan harta, waktu dan tenaga, bahkan terkadang demi kesehatan seorang mengorbankan keimanan dan aqidah dengan mendatangi para dukun dan pengobatan-pengobatan alternatif berbau mistik yang menjamur akhir-akhir ini.
Seiring dengan kebutuhan manusia akan kesehatan, banyak bermunculan para dokter yang terasa kurang terus jumlahnya, banyak berdiri rumah sakit hampir di setiap kota, dan banyak dibuat obat-obatan dengan berbagi jenisnya.
Namun anehnya, seiring dengan itu semua, banyak pula bermunculan penyakit-penyakit aneh yang tak dikenal sebelumnya, diantaranya adalah virus covid-19 yang bikin geger dan heboh sekarang ini sehinga sebagian kalangan ketakutan dan panik secara berlebihan.
Islam sebagai agama yang sempurna tak pernah melalaikan masalah kesehatan dan pengobatan, karena kesehatan itu memiliki dua sumber utama:
Pertama: Menjaga Kesehatan Sebelum Jatuh Sakit/Langkah Preventif
Tentang hal ini, Islam telah menganjurkan kepada kita untuk menjaga kesehatan sebagai tindakan preventif sebelum datangnya penyakit, diantaranya adalah:
1. Senantiasa berdzikir kepada Allah Azza wa jalla, beribadah kepada-Nya, serta berdo’a kepada Allah.
2. Menghindari segala kemaksiatan karena kemaksiatan adalah biang segala penyakit.
3. Mengatur pola makan, memakan makanan yang halal dan menjauhi makanan haram, dan tidak berlebihan dalam makan.
4. Menjaga kebersihan badan, pakaian dan lingkungan.
5. Mengkonsumsi madu, jintan hitam, kurma dan lain sebagainya untuk menguatkan ketahanan tubuh
Demikian pula langkah-langkah preventif lainnya sebagai imunisasi bagi kekebalan tubuh dari terserang penyakit. *Lihat buku “Imunisasi Syari’ah” karya Dr. Muhammad Arifin Badri.*
Kedua: Berobat Apabila Jatuh Sakit.
Tentang hal ini, Nabi kita Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam telah menganjurkannya seraya mengatakan: “Wahai hamba Allah, berobatlah kalian semua. Tidaklah Allah menurunkan penyakit kecuali Allah menurunkan juga obatnya kecuali satu penyakit. Mereka bertanya: penyakit apa itu wahai Rasulullah? Beliau menjawab: “Pikun”. *HR. Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud, dishahihkan al Albani dalam Ghoyatul Maram: 252)*
Jangan lupa dukung kami dengan cara share & like atau belanja buku dan produk lainnya di :
MOESLIM BOOK CENTRALجَزَاكُمُ اللهُ خَيْرًا كَثِيْرًا وَجَزَاكُمُ اللهُ اَحْسَنَ الْجَزَاء

Komentar