top of page

RAMADHAN DALAM BAYANG-BAYANG COVID-19 (13)


ree

Penulis: Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi

Dipublish: Moeslim Book Central



7. Hendaknya memperbanyak do’a kepada Allah, merendah hanya kepada Allah, bersimpuh kepada-Nya dan berdo’a untuk dirinya serta saudara-saudaranya seiman.


“Dan Rabb kalian berkata mintalah kepada-Ku niscaya Aku akan mengabulkannya.” (QS. Ghafir: 60)


“Do’a itu bermanfaat untuk sesuatu yang telah terjadi dan yang belum terjadi, maka wajib bagi kalian berdo’a wahai hambah Allah.” *HR. Tirmidzi dan lain-lain*


Do’a adalah kunci seluruh kebaikan dunia dan akhirat, sebagaimana dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah. *Majmu’ Fatawa 10/661* Ibnul Qoyyim Rahimahullah juga mengatakan: “Doa adalah obat paling mujarab dan musuh bagi bencana”. *Al-Jawabul Kafi hlm. 9*


Oleh karena itu kita tidak boleh sombong seperti sebagian kalangan mengatakan: “Kita pasti bisa mengalahkan corona !”... Ini adalah sumber kesombongan, sumber petaka!


Dan tameng seorang muslim adalah do’a, oleh karena itu perbanyak:

1. Membaca surat mu’awwidzatain (QS. An Naas & QS. Al Falaq).


2. Dzikir pagi dan petang, di antaranya: “Dengan nama Allah yang tidak ada sesuatupun yang membahayakan bersama namaNya baik di bumi maupun di langit dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui”. *HR. Al-Hakim dan dishahihkan al-Albani dalam Shahihul Jami’ 2/1002*


3. Do’a yang lain seperti: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari belang, kegilaan, lepra dan penyakit-penyakit yang aneh.” *HR. Ahmad*


4. Do’a ketika keluar rumah

“Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah”. *HR. Abu Dawud*


Dan do’a-do’a yang lain, agar kita senantiasa ingat kepada Allah Azza wa jalla. “Wahai manusia kalian adalah orang-orang yang sangat butuh kepada Allah dan Allah-lah yang Maha Kaya lagi Terpuji.” (QS. Fathir: 15)


8. Hendaknya seorang muslim berbaik sangka kepada Allah, tidak boleh menghina atau mencela virus Corona.

Allah Azza wa jalla berfirman di dalam Hadits Qudsi : “Aku tergantung kepada prasangka hambah-Ku kepada-Ku, jika dia berprasangka baik maka kebaikan baginya dan jika dia berprasangka jelek maka kejelekan baginya.” *HR. Ahmad 8833 dan dishahihkan al-Albani*


Jangan sampai seseorang mengatakan suatu yang mengandung buruk sangka kepada Allah, apalagi menganggap bahwa Allah Subhanahu wa ta'ala berbuat dzalim. Maka sungguh ini adalah suatu bentuk kejahilan.


Harus kita sadari bahwa Allah Subhanahu wa ta'ala tidaklah menurunkan bencana ini melainkan karena terdapat hikmah yang mendalam. “...Bisa jadi kalian membenci sesuatu dan itu baik bagi kalian dan bisa jadi kalian menyintai sesuatu dan itu buruk bagi kalian dan Allah mengetahui sedangkan kalian tidak mengetahui.” (QS. AlBaqarah: 216)


Di antara hikmah adanya wabah ini adalah :

✏ Menjadikan kita semakin dekat kepada AllahAzza wa jalla.

✏ Kita semakin semangat dalam beribadah.

✏ Menjadikan kita merasa sangat butuh kepada Allah Azza wa jalla.

✏ Menjadikan seseorang bertaubat kepada Allah Azza wa jalla dari dosadosa.

✏ Mengingatkan kepada kita akan kematian.

✏ Meruntuhkan kesombongan dan kecongkakan manusia. Tidak ada artinya prajurit yang kuat, persenjataan yang lengkap serta peralatan teknologi yang canggih.

✏ Kita semakin dekat dengan keluarga kita.

✏ Agar kita saling tolong-menolong.

✏ Kita menghargai profesi para dokter dan para guru.

✏ dll.


9. Hendaknya bagi kita untuk bersikap tafaaul (optimis) bahwa kita akan melalui masa- masa sulit ini.


“Adalah Rasulullah itu mencintai optimisme.” *HR. Ibnu Majah 3536 dan dishahihkan Al- Albani*


Kita harus optimis bahwa Allah akan segera menyudahi wabah ini dan tidak boleh pesimis.


10. Tidak boleh menakut-nakuti orang yang beriman, membuat panik mereka, serta membuat sedih mereka.


Jadi, jangan setiap hari memberitakan kepada mereka beritaberita yang mengerikan, berita jumlah yang wafat, korban, dll.


Dan ini bukan karena bermaksud meremehkan, tetapi hanya sekedar tidak menambah kepanikan kepada orang-orang yang beriman. “Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang beriman lakilaki atau perempuan maka ia akan menanggung dosa yang nyata.” (QS. al-Ahzab: 58)


“Tidaklah halal bagi seorang muslim untuk membuat takut muslim yang lain.” *HR. Abu Dawud 5004 dan Ahmad 23064 dengan sanad shahih, dishahihkan al-Albani dalam Ghoyatul Marom 447*


Dan sebagai faidah yang berharga, janganlah kita mengikuti berita corona terus-menerus, bahkan berlebihan sehingga menimbulkan kepanikan, kecemasan, stress, dll. Sewajarnya saja!


Jangan lupa dukung kami dengan cara share & like atau belanja buku dan produk lainnya di :



MOESLIM BOOK CENTRAL


جَزَاكُمُ اللهُ خَيْرًا كَثِيْرًا وَجَزَاكُمُ اللهُ اَحْسَنَ الْجَزَاء

Postingan Terakhir

Lihat Semua
JIHAD MELAWAN PERDUKUNAN (8)

Jihad Melawan Perdukunan Merupakan tugas bagi setiap kita semua untuk bersama-sama berjuang membasmi segala praktek perdukunan, sihir dan...

 
 
 
JIHAD MELAWAN PERDUKUNAN (7)

Penulis: Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar As Sidawi Dipublish: Moeslim Book Central Hukum Mendatangi Dukun Sungguh sangat disayangkan,...

 
 
 
JIHAD MELAWAN PERDUKUNAN (6)

Penulis: Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar As Sidawi Dipublish: Moeslim Book Central 4. Keempat: Menjadi musuh dan selalu dicurigai...

 
 
 

Komentar


© 2023 by Money Savvy. Proudly created with wix.com

Get Social

  • Grey Facebook Icon
  • Grey Twitter Icon
  • Grey LinkedIn Icon
  • Grey YouTube Icon
bottom of page