PANDUAN LENGKAP PUASA RAMADHAN Menurut al-Qur’an dan Sunnah (56)
- Muhammad Basyaib
- 16 Apr 2021
- 3 menit membaca
Penulis: Abu Abdillah Syahrul Fatwa bin Luqman,
Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi
Dipublish: Moeslim Book Central
BAB KEDUA PULUH TIGA ◾ Hadits-Hadits Lemah dan Palsu yang Populer di Bulan Puasa Sesungguhnya telah mutawatir dalam timbangan ahli hadits *Al-Hafizh al-Iraqi berkata dalam al-Arba’una al-Usyariyyah hlm. 136: “Hadits ini termasuk hadits yang sangat populer sehingga dijadikan contoh hadits mutawatir, diriwayatkan dari seratus lebih sahabat, di antara mereka adalah sepuluh sahabat yang diberi kabar gembira sebagai calon penghuni surga.” (Lihat pula Fathul Bari 1/203 Ibnu Hajar, Syarh Shahih Muslim 1/28 an-Nawawi, Nazhmul Mutanatsir hlm. 35 al-Kattani, Ada'u Ma Wajab hlm. 26 Ibnu Dihyah, Silsilah adh-Dha’ifah 3/71–73 al-Albani, Juz Hadits Man Kadzaba ath-Thabarani) * bahwa Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaknya dia bersiap-siap mengambil tempat duduk di Neraka.”
Berangkat dari hadits ini, kami terdorong untuk membuat bab ini sebagai nasihat dan peringatan kepada kita agar tidak terjatuh dalam berdusta atas nama Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam, atau menceritakannya atau juga mengamalkannya.
Berikut ini beberapa contoh hadits lemah dan palsu dalam masalah ini yang banyak beredar dan populer di masyarakat padahal tidak shahih dari Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam. *Lihat pula buku Kritik Hadits Dhaif Populer karya Abu Ubaidah as-Sidawi.*
A. Keutamaan Bulan Ramadhan
“Seandainya sekalian hamba mengetahui keutamaan bulan Ramadhan, niscaya mereka berangan-angan agar setiap tahun dijadikan bulan Ramadhan seluruhnya ...” (hadits panjang).
MAUDHU’. Diriwayatkan Ibnu Khuzaimah 1886, Ibnul Jauzi dalam al-Maudhu’at 2/88–89 dari jalan Jarir bin Ayub al-Bajali dari Sya’bi dari Nafi’ bin Burdah dari Abu Mas’ud al-Ghifari. Jarir bin Ayub adalah seorang rawi pendusta yang sangat masyhur, bahkan Abu Nu’aim berkata tentangnya: “Pemalsu hadits.”
B. Awal Ramadhan Adalah Rahmat
“Wahai manusia! Sesungguhnya bulan Ramadhan ini telah menaungi kalian semua. Bulan penuh berkah, bulan yang mempunyai suatu malam yang lebih baik daripada seribu bulan, bulan yang Allah menjadikan puasa pada bulan tersebut suatu kewajiban dan shalat malamnya sebagai sunnah. Barang siapa berbuat suatu kebaikan pada bulan itu, maka sama halnya dia telah melakukan suatu kewajiban pada bulan lainnya .... Bulan yang awalnya berupa rahmat, pertengahannya berupa ampunan, dan akhirnya berupa pembebasan dari neraka ...” (hadits panjang).
LEMAH. Hadits ini diriwayatkan Ibnu Khuzaimah No. 1887, alMahamili dalam al-Amali No. 50 dari jalan Ali bin Zaid bin Jud’an dari Sa’id bin Musayyib dari Salman al-Farisi. Hadits ini lemah, sebab, Ali bin Zaid adalah seorang rawi yang lemah. Imam Ahmad v berkata tentangnya: “Dia tidak kuat.” *Silsilah Ahadits Dha’ifah No. 871, lihat juga No. 1569.*
Faedah. Syaikh Ali Hasan al-Halabi Rahimahullah memiliki risalah khusus tentang kelemahan hadits ini berjudul Tanqihul Andhar ..., terbitan Darul Masir.
C. Sehat Dengan Puasa
“Berpuasalah, niscaya kalian akan sehat.”
LEMAH SEKALI. Diriwayatkan Ibnu Adi dalam al-Kamil 7/2521 dari jalan Nahsyal bin Sa’id dari Dhahak dari Ibnu Abbas Radiallahu 'anhu.
Nahsyal adalah rawi yang matruk dan suka berdusta. Ishaq bin Rahawaih berkata tentangnya: “Kadzdzab (pendusta).” *Silsilah Ahadits Dha’ifah No. 253*
Makna hadits ini shahih, sebab telah terbukti bahwa puasa merupakan faktor kesehatan dan dapat mengusir beberapa penyakit yang berbahaya bagi manusia. *Al-Mausu’ah al-Fiqhiyyah 28/8*
Syaikh al-Albani Rahimahullah memiliki pengalaman menarik tentang hal ini. Beliau bercerita: “Pada akhir tahun 1379 H, saya pernah melaparkan diri selama empat puluh hari berturut-turut, saya tidak merasakan makanan sedikit pun, saya hanya minum air saja! Semua itu saya lakukan untuk pengobatan dari sebagian penyakit. Akhirnya, saya diberi kesembuhan dari sebagian penyakit, padahal sebelumnya saya telah berobat kepada sebagian dokter selama sepuluh tahun tanpa ada hasil yang tampak jelas.” *Silsilah Ahadits adh-Dha’ifah 1/419*
Jangan lupa dukung kami dengan cara share & like atau belanja buku dan produk lainnya di :
MOESLIM BOOK CENTRAL
جَزَاكُمُ اللهُ خَيْرًا كَثِيْرًا وَجَزَاكُمُ اللهُ اَحْسَنَ الْجَزَاء
Comments