top of page

PANDUAN LENGKAP PUASA RAMADHAN Menurut al-Qur’an dan Sunnah (4)


Penulis: Abu Abdillah Syahrul Fatwa bin Luqman,

Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi

Dipublish: Moeslim Book Central



BAB KETIGA ◾ Keutamaan Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat utama dan memiliki beberapa keistimewaan, di antaranya:

A. Bulan Diturunkannya al-Qur'an

Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu. (QS. al-Baqarah [2]: 185)


Ini adalah keutamaan yang sangat agung, di mana Allah menurunkan al-Qur'an yang mulia kepada rasul-Nya yang mulia pada waktu yang mulia, sebagai petunjuk dan pedoman bagi umat manusia.


B. Pintu Surga Dibuka, Pintu Neraka Ditutup, dan Para Setan Dibelenggu

Dari Abu Hurairah Radiallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Apabila Ramadhan *Hadits ini merupakan salah satu di antara banyak sekali dalil tentang bolehnya menyebut Ramadhan tanpa diringi dengan “bulan Ramadhan”. Inilah pendapat yang benar dalam masalah ini, karena melarangnya harus berdasarkan dalil, sedangkan hadits yang melarangnya: “Janganlah kalian mengatakan Ramadhan karena itu adalah salah satu nama Allah, tetapi katakanlah bulan Ramadhan” adalah hadits yang tidak shahih. (Lihat al-Majmu’ 6/248, Tahdzibul Asma' wa Lughat 3/127 an-Nawawi, al-Inshaf 3/369 al-Mardawih, Syarh Umdah 1/34 Ibnu Taimiyyah, al-I’lam bi Fawa'id Umdatil Ahkam 5/159 Ibnul Mulaqqin)* telah tiba, maka dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu-pintu neraka, dan dibelenggulah para setan.” *HR. Muslim No. 1079*


Al-Hafizh al-Baihaqi Rahimahullah berkata: “Maksud hadits ini bahwa pada bulan Ramadhan setan tidak bisa bebas dalam mengganggu manusia sebagaimana di bulan-bulan lainnya, karena mayoritas kaum muslimin sibuk dengan puasa, membaca al-Qur'an, dan ibadah-ibadah lainnya yang dapat mengerem syahwat mereka.” *Kitab Fadha'il Auqat hlm. 37*


Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah berkata: “Para setan tidak bisa berbuat bebas di bulan Ramadhan seperti halnya di bulan-bulan lainnya. Perhatikanlah, Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam tidak mengatakan bahwa mereka terbunuh atau mati. Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam mengatakan bahwa mereka dibelenggu. Setan yang dibelenggu terkadang masih mengganggu tetapi tidak sebebas di bulan-bulan lainnya.” *Haqiqatush Shiyam hlm. 58*


C. Adanya Malam Lailatul Qadr

Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (QS. al-Qadr [97]: 3)


Malam lailatul qadr itu lebih baik dari seribu bulan. Artinya, ibadah pada malam ini sebanding dengan ibadah selama seribu bulan, yaitu 83 tahun 4 bulan, padahal umur manusia sangat sedikit yang bisa mencapai angka tersebut. Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Umur umatku antara enam puluh hingga tujuh puluh. Yang melebihi (umur) itu sedikit sekali.” *Hasan. Riwayat Tirmidzi 2/272, Ibnu Majah No. 4236; dihasankan Ibnu Hajar dalam Fathul Bari 11/240 dan al-Albani dalam ash-Shahihah No. 757.*


Aduhai, alangkah besarnya karunia Allah pada hamba-Nya yang lemah!! Sungguh ini adalah keutamaan yang sangat agung bagi bulan Ramadhan karena malam lailatul qadr hanya ada di bulan Ramadhan saja.


D. Pelebur Dosa

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Shalat lima waktu ke shalat berikutnya, Jum’at ke Jum’at berikutnya dan Ramadhan ke Ramadhan berikutnya merupa kan pelebur dosa antara keduanya apabila dosa-dosa besar dijauhi.” *HR. Muslim No. 233*


Alangkah agungnya keutamaan tersebut karena kita adalah hamba-hamba Allah yang banyak melakukan dosa. Kita sangat mengharapkan terhapusnya dosa. Ya Allah, ampunilah kami dari dosa-dosa kami.


E. Bulan Penuh Dengan Ampunan

“Barang siapa yang puasa di bulan Ramadhan karena keimanan dan mengharap pahala Allah, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu.” *HR. Bukhari 4/250, Muslim No. 759*


Yakni barang siapa yang berpuasa atas dasar keimanan terhadap berita-berita al-Qur'an dan Sunnah tentang kewajiban dan keutamaan puasa dan ikhlas hanya mengharapkan pahala Allah, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu. *Al-Mufhim 2/389 al-Qurthubi, Syarh Shahih Muslim 5/286 an-Nawawi*


Dan masih banyak lagi keutamaan lainnya. *Lihat ash-Shiyam fil Islam hlm. 31–47 Sa’id bin Ali al-Qahthani dan Fadha'il Ramadhan karya Muhammad bin Ahmad asy-Syuqairi.*



Jangan lupa dukung kami dengan cara share & like atau belanja buku dan produk lainnya di :



MOESLIM BOOK CENTRAL


جَزَاكُمُ اللهُ خَيْرًا كَثِيْرًا وَجَزَاكُمُ اللهُ اَحْسَنَ الْجَزَاء

Postingan Terakhir

Lihat Semua
JIHAD MELAWAN PERDUKUNAN (8)

Jihad Melawan Perdukunan Merupakan tugas bagi setiap kita semua untuk bersama-sama berjuang membasmi segala praktek perdukunan, sihir dan...

 
 
 
JIHAD MELAWAN PERDUKUNAN (7)

Penulis: Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar As Sidawi Dipublish: Moeslim Book Central Hukum Mendatangi Dukun Sungguh sangat disayangkan,...

 
 
 
JIHAD MELAWAN PERDUKUNAN (6)

Penulis: Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar As Sidawi Dipublish: Moeslim Book Central 4. Keempat: Menjadi musuh dan selalu dicurigai...

 
 
 

Komentar


© 2023 by Money Savvy. Proudly created with wix.com

Get Social

  • Grey Facebook Icon
  • Grey Twitter Icon
  • Grey LinkedIn Icon
  • Grey YouTube Icon
bottom of page