top of page

PANDUAN LENGKAP PUASA RAMADHAN Menurut al-Qur’an dan Sunnah (35)


Penulis: Abu Abdillah Syahrul Fatwa bin Luqman,

Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi

Dipublish: Moeslim Book Central



BAB KETUJUH BELAS ◾ Shalat Hari Raya

A. Perayaan Islam

Perayaan dalam Islam hanya ada dua macam yaitu Idul Fithri dan Idul Adha berdasarkan hadits: Dari Anas bin Malik Radiallahu 'anhu berkata: “Tatkala Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam datang ke kota Madinah, penduduk Madinah memiliki dua hari untuk bersenang gembira di waktu jahiliah, lalu beliau bersabda: ‘Saya datang kepada kalian sedangkan kalian memiliki dua hari raya untuk bergembira di masa jahiliah. Dan sesungguhnya Allah telah mengganti keduanya dengan yang lebih baik: Idul Adha dan Idul Fithri.” *Shahih. Riwayat Ahmad 3/103, Abu Dawud No. 1134), dan Nasa'i 3/179. *


Adapun perayaan dan peringatan pada zaman sekarang tak terhitung jumlahnya baik di negeri muslim apalagi nonmuslim. Lihat saja betapa banyaknya perayaan yang diselenggarakan di kuburan, petilasan, tokoh, negara, dan lain-lain dari perayaan-perayaan yang tidak diizinkan oleh Allah. Di India misalnya, berdasarkan penelitian, penduduk muslim di sana memiliki 144 hari perayaan setiap tahunnya. *Al-Qaulul Mubin fi Akhtha'il Mushallin hlm. 412–413 Syaikh Masyhur bin Hasan Salman*


B. Makna Idul Fithri/Idul Adha

Ibnul Arabi Rahimahullah mengatakan: “’Id itu dinamakan ’id karena berulang setiap tahun dengan kegembiraan baru.” *Lisanul Arab 3/319*


Al-Allamah Ibnu Abidin Rahimahullah mengatakan: “Dinamakan ’id karena Allah menganugerahkan berbagai macam nikmat kepada hambaNya sebagaimana hari-hari biasa seperti bolehnya makan setelah diwajibkannya puasa, zakat fithri, kesempurnaan haji, daging sembelihan, dan sebagainya. Demikian pula karena pada hari tersebut tampak kesenangan dan kegembiraan pada manusia.” *Hasyiyah Ibnu ’Abidin 2/165*


Perhatian. Banyak orang Indonesia menerjemahkan Idul Fithri dengan “Kembali Suci”. Terjemahan ini salah kaprah ditinjau dari segi bahasa dan syara’ sebagaimana dijelaskan oleh Ustadzuna Abu Unaisah Abdul Hakim Abdat Hafizahullah dalam Majalah As-Sunnah 5/Th. 1 hlm. 34–35 dan Ustadzuna Abu Nu’aim Rahimahullah dalam Majalah Al Furqon 3/Th. 1 hlm. 12–13. Semoga Allah membalas kebaikan mereka berdua.


C. Sunnah-Sunnah Sebelum Shalat Hari Raya

1. Mandi

Ketahuilah bahwasanya tidak shahih semua hadits dari Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam yang berkaitan tentang mandi dalam shalat dua hari raya. Imam al-Bazzar Rahimahullah mengatakan: “Saya tidak mengetahui hadits shahih tentang mandi dua hari raya.” *Dinukil oleh Ibnu Hajar dalam at-Talkhis 2/607*


Akan tetapi, terdapat beberapa atsar dari sebagian sahabat yang menunjukkan hal ini. Di antaranya ialah dari Abdullah bin Umar Radiallahu 'anhu bahwasanya beliau mandi di hari raya Idul Fithri ketika hendak pergi ke lapangan. *HR. Malik dalam al-Muwatha' (1/177), Syafi’i dalam al-Umm (1/265) dan dishahihkan an-Nawawi dalam al-Majmu’ (5/6). Lihat pula atsar lainnya dalam Irwa'ul Ghalil 1/176 oleh al-Albani.*


2. Berpakaian bagus

Al-Allamah Ibnu Qayyim al-Jauziyyah Rahimahullah berkata: “Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam memakai pakaian terbagusnya untuk shalat hari raya. Beliau mempunyai pakaian khusus untuk shalat hari raya dan shalat Jum’at…” *Zadul Ma’ad (1/441). Lihat pula Silsilah ash-Shahihah No. 1279 oleh al-Albani*


Al-Hafizh Ibnu Hajar Rahimahullah berkata: “Ibnu Abi Dunya dan al-Baihaqi meriwayatkan dengan sanad shahih bahwa Ibnu Umar Radiallahu 'anhu memakai pakaian terbagusnya untuk shalat dua hari raya.” *Fathul Bari 2/439.*


Imam Malik Rahimahullah mengatakan: “Saya mendengar ahli ilmu, mereka mensunnahkan seorang memakai minyak wangi dan pakaian bagus pada setiap hari raya.” *Al-Mughni 2/228 oleh Ibnu Qudamah*


3. Makan sebelum Idul Fithri

Dari Anas bin Malik Radiallahu 'anhu berkata: “Rasulullah tidak berangkat pada Idul Fithri hingga beliau memakan beberapa kurma.” *HR. Bukhari No. 95*




Jangan lupa dukung kami dengan cara share & like atau belanja buku dan produk lainnya di :



MOESLIM BOOK CENTRAL


جَزَاكُمُ اللهُ خَيْرًا كَثِيْرًا وَجَزَاكُمُ اللهُ اَحْسَنَ الْجَزَاء

Postingan Terakhir

Lihat Semua
JIHAD MELAWAN PERDUKUNAN (8)

Jihad Melawan Perdukunan Merupakan tugas bagi setiap kita semua untuk bersama-sama berjuang membasmi segala praktek perdukunan, sihir dan...

 
 
 
JIHAD MELAWAN PERDUKUNAN (7)

Penulis: Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar As Sidawi Dipublish: Moeslim Book Central Hukum Mendatangi Dukun Sungguh sangat disayangkan,...

 
 
 
JIHAD MELAWAN PERDUKUNAN (6)

Penulis: Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar As Sidawi Dipublish: Moeslim Book Central 4. Keempat: Menjadi musuh dan selalu dicurigai...

 
 
 

Comments


© 2023 by Money Savvy. Proudly created with wix.com

Get Social

  • Grey Facebook Icon
  • Grey Twitter Icon
  • Grey LinkedIn Icon
  • Grey YouTube Icon
bottom of page