top of page

PANDUAN LENGKAP PUASA RAMADHAN Menurut al-Qur’an dan Sunnah (3)


Penulis: Abu Abdillah Syahrul Fatwa bin Luqman,

Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi

Dipublish: Moeslim Book Central



4. Mensyukuri nikmat Allah

Termasuk hikmah puasa adalah mengingatkan kepada seluruh hamba akan besarnya nikmat Allah. Seorang hamba akan menyadari betapa besarnya nikmat kenyang serta merasa puas dalam makan dan minum ketika dia merasa lapar dan haus. Perasaan kenyang setelah asalnya lapar atau hilangnya dahaga setelah asalnya kehausan akan mendorong seseorang untuk bersyukur kepada Allah. Sadarilah hal ini wahai saudaraku, jadikanlah puasamu sebagai media untuk lebih meningkatkan rasa syukur kepada Allah. *Ash-Shiyam fil Islam hlm. 28 Sa’id bin Ali al-Qahthan*


5. Solidaritas antar sesama

Itulah hikmah puasa dari sisi kemasyarakatan. Sesungguhnya rasa lapar dan haus demi menjalankan perintah agama akan menumbuhkan solidaritas dan perasaan setara dengan orang-orang miskin yang kesehariannya sering merasakan kelaparan dan kehausan. Hal itu akan menumbuhkan sifat peka dan peduli terhadap saudaranya yang kurang mampu.


Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah mengatakan: “Puasa akan mengingatkan keberadaan orang-orang yang kelaparan dari kalangan orangorang miskin.” *Zadul Ma’ad 2/27 Ibnul Qayyim *


Ibnu Humam Rahimahullah berkata: “Sesungguhnya tatkala orang yang puasa itu merasakan sakitnya rasa lapar pada sebagian waktu, hal itu akan mengingatkannya pada seluruh keadaan dan waktu yang akan membawanya bersegera untuk peduli kepada orang yang kurang mampu.” *Fathul Qadir 2/42 Ibnu Humam*


6. Sebab meraih derajat takwa

Puasa adalah sebab untuk meraih derajat takwa. Allah berfirman: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. al-Baqarah [2]: 183)


Sesungguhnya orang yang puasa diperintahkan untuk mengerjakan ketaatan dan meninggalkan kemaksiatan. Dengan demikian, bila orang yang sedang puasa terbetik di dalam hatinya untuk mengerjakan maksiat maka dia akan menahan dan meninggalkannya.


Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah mengatakan: “Puasa mempunyai pengaruh yang sangat menakjubkan dalam menjaga anggota tubuh lahiriah dan kekuatan batiniah. Puasa menjaga dari segala campuran yang membahayakan yang apabila dibiarkan akan merusak seluruh tubuh dan membersihkan dari dzat-dzat yang merusak kesehatan. Puasa dapat menjaga kesehatan hati dan anggota badan dan mengembalikan dari kerusakan syahwat. Ia adalah sarana yang paling besar dalam mewujudkan ketakwaan kepada Allah. *Zadul Ma’ad 2/28 Ibnul Qayyim*


7. Menjernihkan hati dan pikiran

Inilah hikmah yang jarang diketahui manusia. Dengan meninggalkan berbagai kenikmatan dan keinginan jiwa ketika berpuasa, pikiran dan hati menjadi jernih dan bersih. Hati dan pikiran akan terpusat untuk dzikir dan beribadah. Sebaliknya, banyak makan dan minum akan membuat hati menjadi lalai dan sibuk, bahkan tidak mustahil membuat hati menjadi keras dan gersang.


Ibrahim bin Adham berkata: “Barang siapa mampu menahan perutnya akan mampu menjaga agamanya. Barang siapa dapat menguasai rasa lapar akan meraih akhlak yang mulia, karena maksiat kepada Allah sangat jauh bagi orang yang lapar dan sangat dekat bagi yang kenyang. Kenyang dapat mematikan hati karena orang yang kenyang akan banyak senang, gembira, dan tertawa.” *Jami’ul Ulum wal Hikam 2/473 Ibnu Rajab. Lihat pula Min Akhbar as-Salaf hlm. 116 Zakaria bin Ghulam Qadir al-Bakistani. *


8. Sehat dengan puasa

Hal itu telah diakui dalam dunia kedokteran. Puasa dapat menyehatkan tubuh manusia dan menyembuhkan dari berbagai penyakit ganas. *Ash-Shaum fi Dhail Kitab wa as- Sunnah hlm. 10 Umar Sulaiman al-Asyqar* Dengan sedikit makan, anggota pencernaan dapat istirahat, cairan-cairan dan kotoran yang membahayakan dapat keluar dan hilang. Semua itu adalah hikmah dan keutamaan dari Allah. Tidak ada satu pun perintah Allah kecuali di dalamnya terdapat kebaikan bagi para hamba-Nya. *Al-Mausu’ah al-Fiqhiyyah 28/8*


Demikianlah sebagian hikmah yang dapat kita ketahui. Bisa jadi masih banyak lagi hikmah-hikmah lainnya yang belum kita ketahui. *Latha'iful Ma’arif hlm. 290–291 Ibnu Rajab, ar-Riyadh an-Nadhirah hlm. 22–24 Abdurrahman as-Sa’di, ash-Shiyam fil Islam hlm. 27–30 Sa’id bin Ali al-Qahthani* Akan tetapi, perlu dicatat bahwa manfaat puasa ini tidak akan dicapai kecuali oleh orang yang berpuasa secara sempurna dari segala yang diharamkan Allah. Dia berpuasa (menahan diri) dari makan, minum, berhubungan intim dengan istri. Dia berpuasa dari mendengar yang haram, melihat yang haram, ucapan yang haram, dan usaha yang haram. Dia senantiasa menjaga waktunya dan selalu memanfaatkan kesempatan bulan puasa dengan ketaatan kepada Rabbnya. Maka orang semacam itulah yang dapat meraih manfaat dari ibadah puasanya. *Minhatul ’Allam hlm. 6 Abdullah bin Shalih al-Fauzan*



Jangan lupa dukung kami dengan cara share & like atau belanja buku dan produk lainnya di :



MOESLIM BOOK CENTRAL


جَزَاكُمُ اللهُ خَيْرًا كَثِيْرًا وَجَزَاكُمُ اللهُ اَحْسَنَ الْجَزَاء

Postingan Terakhir

Lihat Semua
JIHAD MELAWAN PERDUKUNAN (8)

Jihad Melawan Perdukunan Merupakan tugas bagi setiap kita semua untuk bersama-sama berjuang membasmi segala praktek perdukunan, sihir dan...

 
 
 
JIHAD MELAWAN PERDUKUNAN (7)

Penulis: Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar As Sidawi Dipublish: Moeslim Book Central Hukum Mendatangi Dukun Sungguh sangat disayangkan,...

 
 
 
JIHAD MELAWAN PERDUKUNAN (6)

Penulis: Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar As Sidawi Dipublish: Moeslim Book Central 4. Keempat: Menjadi musuh dan selalu dicurigai...

 
 
 

Komentar


© 2023 by Money Savvy. Proudly created with wix.com

Get Social

  • Grey Facebook Icon
  • Grey Twitter Icon
  • Grey LinkedIn Icon
  • Grey YouTube Icon
bottom of page