PANDUAN LENGKAP PUASA RAMADHAN Menurut al-Qur’an dan Sunnah (28)
- Muhammad Basyaib
- 9 Apr 2021
- 2 menit membaca
Penulis: Abu Abdillah Syahrul Fatwa bin Luqman,
Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi
Dipublish: Moeslim Book Central
Perlu diperhatikan bahwa memperbagus bacaan dan suara ketika membaca al-Qur'an bukan berarti mengalunkannya seperti lagu! Simaklah perkataan Syaikhul Islam berikut ini: “Membaca al-Qur'an dengan mengalunkannya seperti lagu adalah makruh, perbuatan yang diada-adakan, sebagaimana ditegaskan oleh Imam Malik, Syafi’i, Ahmad, dan lain-lain.” *Adab Syar’iyyah 2/302* Berkata Imam ath-Thurthusi Rahimahullah: “Termasuk bid’ah yang diada-adakan dalam Kitabullah yaitu melantunkan bacaan seperti lagu, di antara lagu-lagu tersebut antara lain: Bayathi, Hijaz, Nabathi, Rumi, dan lain-lain.” *Kitab Hawadits wa Bida’ hlm. 86*
9. Menangis ketika membaca atau mendengarkan al-Qur'an
Menangis ketika membaca al-Qur'an atau ketika mendengarkannya merupakan sifat orang mukmin yang sebenarnya. Imam Nawawi Rahimahullah pernah berkata: “Menangis ketika membaca al-Qur'an merupakan sifat orang yang berpengetahuan dan syi’ar hamba-hamba-Nya yang shalih.” *At-Tibyan hlm. 68* Allah berfirman: Dan mereka menyungkur di atas muka mereka sambil menangis, dan mereka pun bertambah khusyu’. (QS. al-Isra' [17]: 109)
Allah juga berfirman: Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis. (QS. Maryam [19]: 58)
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam berkata kepadaku: “Bacakanlah al-Qur'an untukku!” Aku bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana aku membacakannya padahal al-Qur'an itu diturunkan kepadamu.” Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam menjawab: “Benar!” Maka aku pun membaca Surat an-Nisa' hingga sampai pada ayat (artinya): “Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti) apabila Kami mendatangkan seorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu.” (QS. an-Nisa': 41). Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam pun berkata: “Cukup!” Dan aku melihat kedua mata beliau menangis. *HR. Bukhari No. 5050*
10. Mengeraskan suara
Mengeraskan suara ketika membaca al-Qur'an lebih utama daripada melirihkannya, asalkan aman dari riya' dan tidak mengganggu orang yang ada di sekitarnya. Hal ini sebagaimana diterangkan dalam sebuah riwayat: Dari Abu Sa’id Radiallahu 'anhu berkata: “Suatu ketika Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam i’tikaf di dalam masjid, kemudian beliau mendengar para sahabatnya mengeraskan bacaan-bacaan mereka, maka Rasulullah pun berkata: ‘Ketahuilah bahwa masing-masing kalian sedang bermunajat kepada Rabbnya! Maka janganlah sebagian kalian mengganggu sebagian yang lain, dan janganlah kalian saling mengeraskan suara ketika membaca atau shalat.” *HR. Abu Dawud No. 1332, Ahmad 3/94, Baihaqi 3/11, Hakim 1/311 dan beliau menshahihkannya dan disetujui oleh adz-Dzahabi. Al-Albani menshahihkannya dalam Shahih Sunan Abi Dawud.*
11. Menghentikan bacaan ketika mengantuk
Berdasarkan hadits: Dari Aisyah Radiallahu 'anha bahwasanya Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Apabila salah seorang di antara kalian mengantuk ketika shalat, maka tidurlah terlebih dahulu hingga hilang kantuknya, karena apabila dia shalat dalam keadaan mengantuk mungkin dia mengira meminta ampun tetapi malah mencela dirinya sendiri.” *HR. Bukhari No. 212, Muslim No. 786*
Imam Nawawi Rahimahullah berkata: “Hadits ini berisi perintah kepada orang yang mengantuk untuk tidur terlebih dahulu hingga hilang kantuknya, hal ini umum baik pada shalat fardhu atau pun sunnah, di waktu malam atau siang selama tidak keluar waktunya (waktu shalat) dan inilah pendapat jumhur ulama.” *Syarh Shahih Muslim 6/404*
Jangan lupa dukung kami dengan cara share & like atau belanja buku dan produk lainnya di :
MOESLIM BOOK CENTRALجَزَاكُمُ اللهُ خَيْرًا كَثِيْرًا وَجَزَاكُمُ اللهُ اَحْسَنَ الْجَزَاء

Komentar