top of page

PANDUAN LENGKAP PUASA RAMADHAN Menurut al-Qur’an dan Sunnah (2)


Penulis: Abu Abdillah Syahrul Fatwa bin Luqman,

Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi

Dipublish: Moeslim Book Central



BAB KEDUA 3 Hikmah dan Manfaat Puasa

A. Indahnya Syari’at Islam

Sesungguhnya syari’at Islam yang mulia ini sangat indah. Segala hukumnya dibangun di atas hikmah dan kemaslahatan. Hanya, kadang kita mengetahuinya dan kadang pula kita tidak mengetahuinya karena para hamba memang tidak mendapat kewajiban untuk mengetahui perincian hikmah Allah. Namun, cukup bagi mereka hanya mengimani, mengetahui ilmunya secara umum, dan pasrah sepenuhnya, sebab mengetahui perincian hikmah adalah sesuatu yang di luar batas kemampuan akal manusia.


Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. (QS. anNisa' [4]: 65)


Bagaimanapun juga, seseorang tidak dicegah untuk mengetahui hikmah suatu syari’at karena hal tersebut memiliki beberapa manfaat, di antaranya:

• Mengetahui ketinggian dan keindahan syari’at Islam karena semua syari’atnya dibangun di atas hikmah.

• Bisa diqiyaskan (dianalogikan) kepada hal lain yang semakna.

• Lebih menentramkan seorang hamba dengan hukum tersebut.

• Penyemangat untuk menjalankan hukum syari’at.

• Bisa memberikan kepuasan kepada orang lain.

• Memberikan kekuatan ilmu yang matang.

• Menampakkan makna salah satu nama Allah yaitu al-Hakim. *Lihat Syarh Mandhumah Ushulil Fiqih wa Qawa’iduhu hlm. 77–79 Ibnu Utsaimin*


B. Hikmah Puasa

Adapun hikmah dan manfaat puasa adalah sebagai berikut:

1. Melatih jiwa untuk taat kepada Allah

Jiwa sifatnya seperti anak kecil yang perlu dilatih. Karena itu, jiwa seorang muslim harus dilatih dan dibiasakan untuk mengerjakan ketaatan. Salah satu bentuk pelatihan agar jiwa terbiasa dalam mengerjakan ketaatan adalah dengan puasa *Al-Fawa'id at- Tarbawiyyah fi Shaum hlm. 151 Ibrahim bin Abdullah as-Samari* karena dalam puasa seseorang akan meninggalkan sebagian kenikmatan—yang asalnya halal—dari menahan makan, minum, dan berkumpul dengan istri, yang semuanya ini ditinggalkan demi mencari ridha dan pahala Allah.


Sudah barang tentu itulah pelatihan yang nyata. Tidak ada yang sanggup mengerjakannya kecuali orang yang benar-benar beriman, suci jiwanya, dan tulus cintanya untuk taat kepada Allah. Barangkali inilah yang diisyaratkan dalam sebuah hadits yang berbunyi: Sungguh bau mulutnya orang yang puasa lebih harum di sisi Allah Ta’ala daripada minyak misk. Dia meninggalkan makan, minum dan syahwatnya karena Aku. Semua amalan bani Adam untuknya, kecuali puasa, sesungguhnya ia untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.” *HR. Bukhari No. 1894, Muslim No. 1151 Faedah: Imam al-Khaththabi v mengatakan: “Kebanyakan para periwayat hadits mengatakan Khaluf, padahal yang benar adalah Khuluf dengan mendhammah huruf kha', mashdar dari kata kerja khalafa–yakhlufu–khul’ufan yang bermakna berubah bau mulut. Adapun Khaluf maknanya adalah orang yang berjanji kemudian mengingkarinya.” (Ishlah Ghalath al-Muhadditsin hlm. 56 al-Khaththabi—tahqiq: Majdi Sayyid Ibrahim). *


Imam Ibnu Hibban Rahimahullah mengatakan: “Syi’ar dan tanda kaum mukminin pada hari kiamat adalah cahaya yang memancar karena bekas wudhu mereka di dunia, sebagai pembeda dengan seluruh umat lainnya. Dan syi’ar mereka juga pada hari kiamat dengan puasanya, bau mulut mereka lebih harum di sisi Allah daripada minyak misk (kesturi), agar mereka terkenal dengan amalan tersebut pada hari perkumpulan. Kita memohon kepada Allah keberkahan pada hari itu.” *Shahih Ibnu Hibban 8/211*


2. Menumbuhkan sifat sabar

Puasa adalah jihad melawan hawa nafsu dan melatih kesabaran. Di dalam puasa terdapat tiga macam kesabaran:

• Sabar dalam ketaatan

• Sabar dalam meninggalkan kemaksiatan

• Sabar menerima takdir


Alangkah bagusnya ucapan Imam Ibnu Rajab Rahimahullah: “Sabar itu ada tiga macam: sabar dalam mengerjakan ketaatan kepada Allah, sabar dalam meninggalkan larangan Allah, dan sabar dalam menerima takdir Allah yang menyakitkan. Semua jenis sabar ini terkumpul dalam ibadah puasa karena dalam puasa terdapat sabar dalam mengerjakan ketaatan kepada Allah, sabar dalam meninggalkan apa yang Allah haramkan dari kelezatan syahwat, dan sabar untuk menerima apa yang dia dapat berupa rasa sakit dengan kelaparan dan kehausan serta lemasnya badan dan jiwa.” *Latha'iful Ma’arif hlm. 284 Ibnu Rajab *


3. Meredam syahwat

Tidak dipungkiri bahwa setiap insan punya insting (naluri) untuk menyukai lawan jenis. Naluri yang tertanam pada diri setiap manusia ini harus tersalurkan pada jalur yang sah yaitu pernikahan. Bila belum mampu menikah maka puasa adalah metode jitu untuk meredam syahwat. Itulah obat mujarab yang telah ditunjukkan oleh Nabi kita Shalallahu 'alaihi wa sallam dalam sabdanya: “Wahai para pemuda, barang siapa di antara kalian yang sudah mampu menikah segeralah menikah karena pernikahan akan lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barang siapa yang belum mampu menikah maka hendaklah dia berpuasa, karena hal itu adalah benteng baginya.” *HR. Bukhari No. 1905, Muslim No. 1400*



Jangan lupa dukung kami dengan cara share & like atau belanja buku dan produk lainnya di :



MOESLIM BOOK CENTRAL


جَزَاكُمُ اللهُ خَيْرًا كَثِيْرًا وَجَزَاكُمُ اللهُ اَحْسَنَ الْجَزَاء

Postingan Terakhir

Lihat Semua
JIHAD MELAWAN PERDUKUNAN (8)

Jihad Melawan Perdukunan Merupakan tugas bagi setiap kita semua untuk bersama-sama berjuang membasmi segala praktek perdukunan, sihir dan...

 
 
 
JIHAD MELAWAN PERDUKUNAN (7)

Penulis: Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar As Sidawi Dipublish: Moeslim Book Central Hukum Mendatangi Dukun Sungguh sangat disayangkan,...

 
 
 
JIHAD MELAWAN PERDUKUNAN (6)

Penulis: Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar As Sidawi Dipublish: Moeslim Book Central 4. Keempat: Menjadi musuh dan selalu dicurigai...

 
 
 

Komentar


© 2023 by Money Savvy. Proudly created with wix.com

Get Social

  • Grey Facebook Icon
  • Grey Twitter Icon
  • Grey LinkedIn Icon
  • Grey YouTube Icon
bottom of page