top of page

KUPAS TUNTAS MASALAH SYAFA'AT (2)

Diperbarui: 3 Mar 2021



Penulis: Ustadz Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar As Sidawi

Dipublish : Moeslim Book Central



Syafa’at Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam

Syafa’at Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam terbagi menjadi dua macam:

Pertama: Syafa’at beliau yang khusus untuk dirinya pribadi


Kedua: Syafa’at yang umum, untuk dirinya dan lainnya juga dari para nabi dan orang shalih. *Majmu’ Fatawa 1/313*


Berikut penjelasannya secara lebih terperinci:


A. Syafa’at khusus

Syafa’at yang khusus untuk Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam adalah sebagai berikut:


1. Syafa’at uzhma (sangat besar)

Yaitu syafa’at beliau kepada manusia dari dahsyatnya hari itu agar disegerakan hisab dan pengadilan Allah, di mana manusia telah meminta kepada Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa, namun mereka semua udzur, lalu mereka meminta kepada Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam kemudian beliau memohon syafa’at kepada Allah dan dikabulkan. *Lihat Shahihul Bukhari 5/225*


2. Syafa’at beliau terhadap penduduk surga untuk masuk surga setelah selesai hisab

Hal ini berdasarkan hadits Anas bin Malik Radiallahu 'anhu beliau mengatakan bahwa Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Saya datangi pintu surga pada hari Kiamat lalu aku minta dibukakan, lantas Khazin (Malaikat penjaga) berkata: ‘Siapa kamu?’ Aku menjawab: ‘Muhammad.’ Lantas dia mengatakan: ‘Untukmu aku diperintahkan agar tidak membukakan pintu kepada seorang pun sebelummu.’” (HR Muslim 1/188)


3. Syafa’at untuk meringankan siksaan pamannya yaitu Abu Thalib

Hal ini berdasarkan hadits Abbas bin Abdul Muththalib Radiallahu 'anhu bahwasanya dia pernah bertanya kepada Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam: “Ya Rasulullah, apakah engkau memberikan manfaat kepada pamanmu dengan sesuatu, sebab dia telah melindungimu dan marah untuk menjagamu?” Beliau menjawab, “Ya, di muka neraka, seandainya bukan karena saya (syafa’at saya) niscaya dia berada di paling dasar neraka.” (HR Bukhari 4/247, Muslim 1/195)


B. Syafa’at Umum

Adapun syafa’at umum, untuk Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam dan juga lainnya dari kalangan para nabi dan orang shalih adalah sebagai berikut:


1. Syafa’at untuk mengangkat derajat sebagian ahli surga

Di antara dalilnya adalah hadits Ummu Salamah Radiallahu 'anha bahwasanya Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam mendo’akan untuk Abu Salamah Radiallahu 'anhu tatkala dia meninggal dunia: “Ya Allah, ampunilah Abu Salamah dan tinggikanlah derajatnya bersama orang-orang yang diberi petunjuk, dan berilah penggantinya bagi anakanaknya, ampunilah kami dan dia wahai Rabb semesta alam, lapangkanlah kuburnya dan sinarilah untuknya dalam kuburnya.” (HR Muslim 2/634)


2. Syafa’at untuk masuknya sebagian kaum mukminin ke surga tanpa hisab

Di antara dalil yang menunjukkan hal ini adalah hadits Abu Umamah al-Bahili Radiallahu 'anhu, beliau mengatakan, “Saya mendengar Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:“Rabbku menjanjikanku untuk memasukkan ke surga tujuh puluh ribu umatku tanpa hisab dan tanpa adzab, bersama setiap seribu tambahan tujuh puluh ribu dan tiga cakupan-Nya.” (HR Tirmidzi 4/626 dan dishahihkan oleh al-Albani)


3. Syafa’at untuk pelaku dosa besar

Syafa’at jenis ini adalah syafa’at yang disepakati oleh ulama Ahli Sunnah wal Jama’ah dari kalangan sahabat, tabi’in, seluruh imam empat, dan selainnya, namun diingkari oleh mayoritas ahli bid’ah dari Khawarij dan Mu’tazilah.


Jenis syafa’at tersebut karena jenis itulah yang menjadi ajang pergulatan ilmiah antara Ahli Sunnah versus ahli bid’ah. Oleh karenanya pula, terkadang para ulama memutlakkan kata “syafa’at” pada jenis ini, dengan tujuan untuk membantah paham Khawarij dan Mu’tazilah. *Lihat Syarh Aqidah ath-Thahawiyyah 1/286 oleh Ibnu Abil Izzi al-Hanafi dan Syarh Lum’atil I’tiqad hlm. 129 oleh Syaikh Ibnu Utsaimin.*


Hadits-hadits tentang syafa’at jenis ini adalah derajatnya mutawatir *Sebagaimana ditegaskan oleh para ulama ahli hadits, seperti Imam Ibnu Abi Ashim, Ibnu Abdil Barr, al-Qadhi Iyadh, Ibnu Taimiyyah, Ibnul Qayyim, Ibnu Katsir, Ibnu Hajar, dll. (Lihat nukilan ucapan mereka dalam buku saya Membela Hadits Nabi hlm. 330–332, cet. Media Tarbiyah.*. Di antara dalilnya adalah: Dari Anas bin Malik Radiallahu 'anhu bahwasanya Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Syafa’atku untuk pelaku dosa besar dari umatku.” *Shahih. Lihat takhrijnya secara lengkap dan panjang dalam buku saya Membela Hadits Nabi hlm. 326–329*


4. Syafa’at kepada kaum yang diperintahkan untuk dimasukkan ke neraka agar tidak masuk ke neraka


5. Syafa’at kepada kaum yang sama antara kebaikan dan kejelekan mereka agar masuk surga. *Dua jenis ini disebutkan oleh Ibnu Katsir dalam an-Nihayah fil Fitan wal Malahim 2/204–206. Namun, hadits-hadits yang beliau bawakan tidak shahih dari Nabi n. Dua syafa’at ini ditetapkan oleh an-Nawawi dalam Syarh Muslim 3/35, Ibnu Taimiyyah dalam Fatawa 3/147, Ibnu Hajar dalam Fathul Bari 11/428, dan as-Saffarini dalam Lawami’ul Anwar 2/211. Namun, Ibnul Qayyim tawaqquf (diam dan tidak menetapkan) dalam Tahdzibus Sunan 7/134 dan ini dikuatkan oleh Dr. Nashir al-Judai’ dalam asy-Syafa’ah ’inda Ahli Sunnah hlm. 59.*



Syafa’at Selain Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam

Perlu diketahui bahwa selain Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam baik malaikat, rasul, sahabat, syuhada, para kekasih Allah sesuai dengan kedudukan mereka di sisi Allah, dapat memberikan syafa’at berdasarkan hadits-hadits yang banyak sekali. Dan ini adalah perkara yang boleh dan bukan hal mustahil, maka wajib diimani dan dipercayai. *Lawami’ul Anwar 2/209 oleh as-Saffarin*


Di antara makhluk yang bisa memberi syafa’at selain Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam adalah:

1. Malaikat

2. Para nabi

3. Kaum mukminin


Dalilnya adalah sabda Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam dalam hadits qudsi yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id al-Khudri Radiallahu 'anhu: “Allah berfirman: ‘Para malaikat, para nabi, orangorang mukmin telah memberikan syafa’at, tinggal Dzat yang Maha Penyayang…’” (HR Muslim 1/167–171)


4. Para syuhada

Hal ini berdasarkan hadits Abu Darda’ Radiallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda: ِ“Orang syahid memberikan syafa’at kepada tujuh puluh anggota keluarganya.” (HR Abu Dawud 3/34 dan dishahihkan al-Albani)


5. Anak-anak kaum mukminin untuk orang tua mereka

Hal ini berdasarkan hadits Abu Hurairah Radiallahu 'anhu: “Tidaklah dua orang tua muslim yang ditinggal mati oleh tiga anaknya yang belum baligh kecuali Allah memasukkan keduanya dan anak-anak mereka ke surga dengan rahmat Allah. Dikatakan kepada mereka: ‘Masuklah ke surga.’ Anak-anak tersebut menjawab: ‘Kami tidak akan masuk sehingga orang tua kami datang’, mengatakannya sebanyak tiga kali. Akhirnya, dikatakan kepada mereka: ‘Masuklah ke surga kalian beserta orang tua kalian.’” (HR Ahmad 2/510, Nasai 4/25 dan dishahihkan al-Albani)


 

Jangan lupa dukung kami dengan cara share & like atau belanja buku dan produk lainnya di :



MOESLIM BOOK CENTRAL


جَزَاكُمُ اللهُ خَيْرًا كَثِيْرًا وَجَزَاكُمُ اللهُ اَحْسَنَ الْجَزَاء



Comments


© 2023 by Money Savvy. Proudly created with wix.com

Get Social

  • Grey Facebook Icon
  • Grey Twitter Icon
  • Grey LinkedIn Icon
  • Grey YouTube Icon
bottom of page