top of page

KEWAJIBAN MELAKSANAKAN SHALAT FARDHU DENGAN BERJAMA’AH (3)

Diperbarui: 19 Mar 2021


ree

Oleh: Syaikh Abdul Aziz Abdullah bin Baz Rahimahullahu Ta'ala

Penyalin: (www.ibnumajjah.wordpress.com)

Dipublish: Moeslim Book Central



Dan apabila kebenaran dan dalil-dalinya telah jelas, maka tidak boleh bagi seorang pun menyim-pang darinya karena pendapat si Fulan atau si Fulan. Sebab Allah Subhanahu wa ta'ala telah berfirman: "Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka

kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (Sunnahnya) jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan hari Kemudian. Yang demikian itu utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (An-Nisa': 59)


Dan firmanNya: "Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan

ditimpa cobaan atau ditimpa adzab yang pedih." (An-Nur: 63).


Sudah tidak diragukan lagi bahwa shalat berja-a'ah itu mengandung faidah yang sangat banyak dan maslahat yang sangat jelas di antaranya adalah saling mengenal (taaruf ), saling menolong dalam kebajikan dan ketaqwaan, saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran, memberidorongan kepada orang yang lalai, mengajar orang yang bodoh, mem-

bongkar kemarahan orang-orang munafiq dan men-jauhi jalan mereka, menampakkan sy'iar-sy'iar agama kepada segenap hamba-hambaNya, berdakwah di jalan Allah dengan lisan amal, dan faidah lain yang masih banyak.


Sebagian orang ada yang bergadang di malam hari sehingga terlambat melakukan shalat Subuh, dan sebagian lagi ada yang meninggalkan shalat Isya’. Tentu, hal seperti itu merupakan kemungkaran besar dan tasyabbuh (meniru perbuatan) orang-orang munafiq, sebagaimana firman Allah Ta'ala: "Sesungguhnya orang-orang munafiq itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari Neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat

seorang penolong pun bagi mereka. (An-Nisa: 145).


Dan juga firman Allah : "Orang-orang munafiq laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh berbuat yang mungkar dan melarang berbuat yang makruf, dan mereka menggenggamkan tangannya, mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafiq itulah orang-orang yang fasiq. Allah mengancam orang-orang munafiq laki-laki dan perempuan

dan orang-orang kafir dengan Neraka Jahannam. Mereka kekal di dalamnya. Cukuplah Neraka itu bagi mereka; dan Allah melaknat mereka; dan bagi mereka adzab yang kekal. (At-Taubah 67-68).


Dan Allah berfirman tentang mereka: "Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan

RasulNya dan mereka tidak mengerjakan shalat, melainkan dengan malas dan tidak pula menafkahkan harta mereka, melainkan dengan rasa enggan. Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan memberi harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir. (At-Taubah 54-55).


Maka wajib bagi setiap muslim laki-laki dan perempuan waspada dari

menyerupai (meniru-niru) orang-orang munafiq baik perbuatan, perkataan

dan kemalasan mereka dalam menunaikan shalat dan pengabaian mereka

dalam melakukan shalat Isya’ dan Subuh dengan berjama’ah, agar tidak

dihimpun bersama mereka.


Dalam riwayat hadits shahih Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Shalat yang paling berat menurut orang-orang munafiq adalah shalat Isya’ dan shalat Shubuh. Sekiranya mereka mengetahui pahala yang ter-kandung pada keduanya, niscaya mereka akan datang untuk melakukannya (secara berja-maah) sekalipun dengan merangkak". (Muttafaq alaih).


Dan sabdanya: "Barangsiapa meniru-niru (menyerupai) suatu kaum, maka ia termasuk

golongan mereka". (HR. Imam Ahmad, bersumber dari Abdullah bin Umar Radiallahu 'anhu dengan sanad hasan).


Semoga Allah memberi taufiq kepadaku dan kepada pembaca menuju keridhaanNya dan kebaikan di dunia dan akhirat, dan semoga Dia melindungi kita dari kejahatan nafsu, amal-amal buruk kita dan dari perbuatan yang menyerupai orang-orang kafir dan munafiq. Sesungguhnya Dia Maha Pemurah lagi Maha Mulia.



Jangan lupa dukung kami dengan cara share & like atau belanja buku dan produk lainnya di :



MOESLIM BOOK CENTRAL


جَزَاكُمُ اللهُ خَيْرًا كَثِيْرًا وَجَزَاكُمُ اللهُ اَحْسَنَ الْجَزَاء


Postingan Terakhir

Lihat Semua
JIHAD MELAWAN PERDUKUNAN (8)

Jihad Melawan Perdukunan Merupakan tugas bagi setiap kita semua untuk bersama-sama berjuang membasmi segala praktek perdukunan, sihir dan...

 
 
 
JIHAD MELAWAN PERDUKUNAN (7)

Penulis: Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar As Sidawi Dipublish: Moeslim Book Central Hukum Mendatangi Dukun Sungguh sangat disayangkan,...

 
 
 
JIHAD MELAWAN PERDUKUNAN (6)

Penulis: Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar As Sidawi Dipublish: Moeslim Book Central 4. Keempat: Menjadi musuh dan selalu dicurigai...

 
 
 

Komentar


© 2023 by Money Savvy. Proudly created with wix.com

Get Social

  • Grey Facebook Icon
  • Grey Twitter Icon
  • Grey LinkedIn Icon
  • Grey YouTube Icon
bottom of page