Biografi Ulama Hadits (Bagian 10 : Para Tabi'in)
- Muhammad Basyaib
- 15 Des 2020
- 1 menit membaca
Muhammad Bin Sirin (Wafat 110 H)

Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Sirin al-Anshari, ia adalah seorang ahli fiqh yang zuhud dan tekun beribadah, ayahnya bekas sahaya Anas bin Malik yang membelinya dari Khalid bin al-Walid yang menawannya di Ain at-Tamr di gurun pasir Irak dekat al-Anbar.
Sebelumnya Anas menjanjikan kebebasan bagi budaknya itu bila Sirin membayar sejumlah uang. Sirin melunasinya dan bebaslah ia. Ibu Muhammad bin Sirin bernama Shaffiyah yang pernah menjadi sahaya Abu Bakar.
Muhammad bin Sirin lahir dua tahun menjelang masa pemerintahan Utsman, ia sempat bertemu dengan 30 orang sahabat, tetapi tidak pernah melihat abu Bakar dan Abu Dzarr al-Ghifari.
Ia juga tidak mendengar langsung hadits dari Ibnu Abbas atau Abu Dardaā atau Imran bin Hushain, atau sayyidah Aisyah. Namun ia meriwayatkan dari beberapa hadist musnad dari Zaid bin Tsabit, Anas bin Malik, Abu Hurairah, Hudzaifah bin al-Yaman dan beberapa lainnya.
Diantara orang yang meriwayatkan dari Ibnu Sirin adalah Asy-Syaābi, al-AuzaāI, Ashim al-Ahwal, Malik bin Dinar dan Khalid al-Hadzdza.
Hisyam bin Hisan berkata tentangnya:ā Dia Orang Paling Jujur yang pernah aku jumpaiā, Abu Awanah menambahkan ā Aku pernah meliha Ibnu sirin dan tak seorangpun melihatnya tanpa sedang berzikir kepada Allah Taāalaā. Dan komentarnya Abu Saāad adalah ā Dia dipercaya memang teguh amanat, tinggi kedudukannya dan banyak ilmunyaā.
Ia wafat pada tahun 110 H
Disalin dari Biografi Ibnu Sirin dalam Tahdzib at Tahdzib 9/241 karya Ibnu Hajar Asqalani.



Komentar