top of page

AMALAN-AMALAN KHUSUS KOTA MADINAH (1)


ree

Disusun oleh: Ustadz Anas Burhanuddin,Lc,M.A Hafizahullah

Dipublish : Moeslim Book Central



Di samping memberikan berbagai keistimewaan kepada kota Madinah, Allah Azza wa jalla juga mensyariatkan berbagai amalan khusus di kota Madinah. Alangkah baiknya jika penduduk dan peziarah kota Madinah bisa menambah bekal akhirat dan mengisi waktu mereka dengan amalan-amalan ini. Amalanamalah tersebut adalah sebagai berikut:


1. Shalat di Masjid Nabawi

Shalat di Masjid Nabawi memiliki keutamaan yang besar sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam, dalam sabda Beliau Shalallahu 'alaihi wa sallam: Satu shalat di masjid saya ini lebih baik daripada seribu shalat di tempat lain, kecuali Masjidil Haram. (HR. AlBukhari no. 1190 dan Muslim no. 1394)


Ini adalah anugerah yang sangat besar dari Allah Azza wa jalla karena satu shalat fardhu di Masjid Nabawi lebih baik daripada shalat fardhu seorang Muslim di masjid kampungnya selama dua ratus hari. *Adapun shalat di Masjidil Haram lebih baik dari seratus ribu shalat di tempat lain. Itu artinya, satu shalat fardhu di sana lebih baik dari shalat fardhu seorang Muslim di masjid kampungnya selama lebih dari 55,5 tahun. Jika seorang yang beribadah umrah shalat lima waktu saja di sana, itu lebih baik dari shalat fardhu di masjid kampungnya selama lebih dari 275 tahun. Sungguh keistimewaan luar biasa. Hendaknya ini. memotivasi kita untuk berkunjung ke masjid-masjid istimewa ini dan selalu rindu kepadanya.*


Keutamaan ini mencakup shalat fardhu dan sunnah, dilakukan di Masjid Nabawi yang lama maupun bagian perluasannya, dan umum mencakup pria maupun wanita.


2. Beribadah di Raudhah

Raudhah secara bahasa adalah taman. Di Masjid Nabawi ada sebuah tempat yang disebut sebagai salah satu taman surga. Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Tempat yang terletak diantara rumah saya dan mimbar saya adalah salah satu di antara taman-taman surga (HR.al-Bukhari no. 1195 dan Muslim no. 1390)


Dalam riwayat Thabrani di al-Mujam al-Ausath no. 3112, Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan bahwa rumah yang dimaksud adalah rumah Aisyah Radiallahu 'anha, yakni rumah tempat Beliau wafat dan sekarang menjadi tempat kubur Beliau Shalallahu 'alaihi wa sallam. Riwayat ini menjelaskan rumah yang di maksud, karena Beliau Shalallahu 'alaihi wa sallam memiliki beberapa rumah di sekitar Masjid Nabawi dan masing-masing ditinggali oleh para istri Beliau Shalallahu 'alaihi wa sallam.


Ibnu Hajar Rahimahullah menyebutkan tiga penafsiran untuk hadits ini, *Fathul Bari 4/100.* yaitu:


a. Tempat ini seperti taman surga, dalam ketenangan dan kedamaian yang didapati orang yang memasukinya.


b. Beribadah di tempat ini akan membuat pelakunya masuk surga.


c. Tempat ini akan dipindah ke surga dan menjadi salah satu tamannya di akhirat kelak.


Roudhah adalah tempat yang paling mulia di Masjid Nabawi, karenanya disyariatkan untuk memperbanyak ibadah Sunnah seperti shalat, dzikir dan membaca al-Qur'an, dengan syarat bisa khusyu' dan tidak menyakiti orang lain saat berada di sana maupun saat menuju ke sana. Adapun untuk shalat wajib, shaf-shaf yang ada di depan Raudhah tetap lebih utama.


3. Berjihad di Masjid Nabawi

Sebuah amalan ringan di Masjid Nabawi terhitung sebagai jihad di jalan Allah Azza wa jalla Hanya dengan niat belajar atau mengajar saat melangkahkan kaki menuju Masjid Nabawi, itu laksana berjihad di jalan Allah Azza wa jalla, Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Barangsiapa mendatangi masjidku ini, ia tidak datang kecuali untuk kebaikan yang ingin dia pelajari atau dia ajarkan, maka kedudukannya seperti mujahid di jalan Allah. Dan barangsiapa datang untuk selain itu, maka ia laksana orang yang hanya memandang barang orang lain. (HR. Ibnu Majah no. 227, dihukumi shahih oleh alAlbani)


Memandang barang orang lain maksudnya adalah ia seperti orang yang masuk ke pasar, tapi tidak menjual atau membeli, dan hanya memandang barang orang lain sehingga tidak mendapatkan apa-apa.


Hadits ini juga menunjukkan bahwa Masjid Nabawi adalah suq al-ilmi (pasar ilmu), dan selayaknya bagi orang yang masuk ke dalamnya untuk berdagang ilmu, baik dengan menuntut ilmu atau mengajarkannya.


Jika Anda paham Bahasa Arab, Anda bisa belajar langsung kepada para Ulama di Masjid Nabawi. Jika tidak, Anda bisa membawa kitab untuk dibaca, berdiskusi atau membaca al-Qu'ran dan terjemahnya. Atau menghadiri pengajian berbahasa Indonesia di sana. Yang penting, setiap langkah Anda dari rumah atau penginapan menuju Masjid Nabawi tidak lepas dari niat mempelajari kebaikan atau mengajarkannya, agar pahala jihad tidak luput dari Anda.



Jangan lupa dukung kami dengan cara share & like atau belanja buku dan produk lainnya di :



MOESLIM BOOK CENTRAL


Ų¬ŁŽŲ²ŁŽŲ§ŁƒŁŁ…Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų®ŁŽŁŠŁ’Ų±Ł‹Ų§ ŁƒŁŽŲ«ŁŁŠŁ’Ų±Ł‹Ų§ ŁˆŁŽŲ¬ŁŽŲ²ŁŽŲ§ŁƒŁŁ…Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł Ų§ŁŽŲ­Ł’Ų³ŁŽŁ†ŁŽ Ų§Ł„Ł’Ų¬ŁŽŲ²ŁŽŲ§Ų”


Postingan Terakhir

Lihat Semua
JIHAD MELAWAN PERDUKUNAN (8)

Jihad Melawan Perdukunan Merupakan tugas bagi setiap kita semua untuk bersama-sama berjuang membasmi segala praktek perdukunan, sihir dan...

Ā 
Ā 
Ā 
JIHAD MELAWAN PERDUKUNAN (7)

Penulis: Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar As Sidawi Dipublish: Moeslim Book Central Hukum Mendatangi Dukun Sungguh sangat disayangkan,...

Ā 
Ā 
Ā 
JIHAD MELAWAN PERDUKUNAN (6)

Penulis: Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar As Sidawi Dipublish: Moeslim Book Central 4. Keempat: Menjadi musuh dan selalu dicurigai...

Ā 
Ā 
Ā 

Komentar


© 2023 by Money Savvy. Proudly created with wix.com

Get Social

  • Grey Facebook Icon
  • Grey Twitter Icon
  • Grey LinkedIn Icon
  • Grey YouTube Icon
bottom of page